Oleh: Tengku Azhar, Lc.
Muqadimah
Ketika tidak mampu mengalahkan Islam dari luar, musuh-musuh Islam akan menghancurkan Islam dari dalam tubuh Islam itu sendiri. Menurut mereka cara yang paling efektif untuk menghancurkan Islam adalah dengan merusak akidah dan keyakinan umat Islam, yang selama berabad-abad telah disepakati oleh kaum muslimin. Untuk mewujudkan cita-cita dan misi tersebut mereka menciptakan pelbagaimacam jamaah dan kelompok sempalan dalam Islam, yang mengatasnamakan dirinya Islam tapi bertujuan untuk menghancurkan Islam itu sendiri.
Karenanya, penomena munculnya aliran-aliran sesat dan kelompok-kelompok sempalan dalam Islam pada hari ini ibarat jejamuran yang tumbuh di musim hujan. Tumbuh dan berkembang di mana-mana. Semua ini adalah bentuk konspirasi global yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam untuk menghabiskan energi kaum muslimin dalam mengurusi diri mereka sendiri, sehingga menjadikan mereka lemah dan dan tidak berdaya untuk menghadapi kekuatan luar yang datang sewaktu-waktu menghantam kaum muslimin.
Tentunya sebagai kaum muslimin perlu kita perhatikan bait-bait Protocol Zionisme yang Keempat-belas berikut ini:
“Bila kita telah menjadi penguasa kita harus memandang sebagai hal yang sama sekali tidak dikehendaki keberadaan agama-agama lainnya kecuali agama kita; menyatakan hanya ada satu Tuhan yang oleh takdir-Nya kita telah ditentukan sebagai ‘Ummat Pilihan’, dan yang melalui takdir-Nya pula nasib kita menyatu dengan masa depan dunia. Karena alasan inilah kita harus menghancurkan semua agama lainnya. Kalau ada muncul atheisme kontemporer, sebagai langkah transisi paham ini tidak akan menghalangi tujuan kita.”
Demikianlah agenda global zionisme yang sedang mereka perankan hari ini, yaitu melenyapkan keberadaan segala agama selain ‘yahudi’. Untuk itu, pada pembahasan ghazwul fikri kali ini, penulis mengajak kepada para pembaca sekalian untuk menyibak kabut salah satu kelompok sempalan dalam Islam, yang tentunya amat berbahaya bagi kaum muslimin dan agama mereka. Kelompok tersebut adalah ‘gerakan (paham) inkar sunnah’.
Apa itu gerakan (paham) inkar sunnah?
Inkar Sunnah atau yang lebih populernya di kalangan para ulama disebut dengan ‘Qur’aniyyun’ adalah sebuah paham (sekte) yang mengajarkan kepada pengikutnya untuk kembali mendalami Al-Qur’an, dan meyakinkan kepada mereka bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Allah sekaligus Sunnah Rasulullah yang tidak diragukan lagi akan kebenarannya. Maka pegangan umat Islam satu-satunya adalah Al-Qur’an, adapun selain itu maka tidak perlu. Selain mengajak dan mengajarkan kepada pengikutnya untuk berpegang hanya kepada Al-Qur’an saja, mereka juga mendoktrin kepada para jamaahnya untuk menolak apa yang sering dikatakan oleh kaum muslimin dengan ‘hadits Rasulullah atau sunnah Rasulullah’, karena dalam pandangan mereka, Al-Qur’anlah hadits dan sunnah Rasulullah yang sebenarnya, adapun selain Al-Qur’an maka tidak bisa dikatakan dengan sunnah Rasulullah, kalaupun itu sunnah Rasulullah maka ia harus selaras dengan makna Al-Qur’an, jika tidak, maka sekalipun ia diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dalam kedua Kitab Shahihnya maka ia harus ditolak.
Kesimpulannya, sebagaimana namanya ‘Inkar Sunnah’, maka secara definitif dapat diartikan sebagai suatu paham atau aliran (sekte) yang menolak dan mengingkari sunnah sebagai sumber dan dasar syariat Islam dan hanya menjadikan Al-Qur’an satu-satunya pegangan umat Islam.
Sejarah Kemunculan Inkar Sunnah dan Perkembangannya
Paham Inkar Sunnah diprediksi sudah ada sejak penghujung abad ke-2 Hijriyah pada awal masa Daulat Abbasiyah. Imam Asy-Syafi’i –rahimahullah- pernah membagi paham inkar sunnah kepada tiga kelompok:
-
Golongan yang menolak seluruh Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
-
Golongan yang menolak Sunnah, kecuali bila Sunnah tersebut berkesuaian dengan makna Al-Qur’an.
-
Mereka yang menolak Sunnah yang berstatus Ahad dan hanya menerima Sunnah yang berstatus Mutawatir (sebagaimana kelompok Mu’tazilah).
Pada perkembangan berikutnya, Paham Inkar Sunnah diyakini mulai mendunia sejak 127 tahun lalu (lebih kurang pada tahun 1874 M), hasil analisa seorang orientalis Yahudi bernama Prof. Dr Goldziher, lahir 1850-1921 di Honggaria. Ia adalah keturunan Yahudi asli. Ibu Bapaknya adalah seorang tukang emas di Hongaria yang beragama Yahudi, begitupula dengan nenek moyangnya. Dalam usianya yang sangat muda (19 tahun), Goldzhier dilantik menjadi doktor dalam bidang islamologi di Jerman di bawah bimbigan Prof. Rodiger. Goldziher mendapatkan beasisiwa belajar di Universitas Al-Azhar Cairo Mesir tahun 1873-1874 untuk memperdalam Islam guna menghancurkannya dari dalam. Goledhizer mencetuskan paham inkar sunnah, karena yakin bila hal itu dilontarkan dan diterima oleh kaum muslimin, maka Islam akan hancur dari dalam. Gagasan ini berhasil dan di kemudian hari ia memiliki banyak murid yang tersebar di seluruh dunia untuk melanjutkan gagasannya dalam mengembangkan teorinya untuk menghancurkan Islam.
Selama tiga puluh tahun (tahun 1876-1904) Goldhizer menjadi sekretaris masyarakat Israel modern di Post, dan selama 14 tahun (1900-1914) mengajar filsafat Agama Yahudi di Jewis Theoogocal Seminary. Secara sistematis mahasiswa-mahasiswa yang belajar islamologi di perguruan ini, dicuci otaknya hingga pelan-pelan tapi pasti mereka keluar dari isalm seperti keluarnya rambut dari tepung adonan. Para mahasiswa inilah yang nantinya menjadi antek di negara-negara Islam untuk mempengaruhi umat dengan slogan ‘pembaharuan Islam’ guna merusak akidah umat dan mengaburkannya dari ajaran yang sebenarnya.
Selanjutnya inkar sunnah berkembang di Mesir yang dipelopori pertama kali oleh Dr. Ali Hasan Abdul Qodir. Ia mendapatkan gelar doktornya setelah belajar di Jerman. Dalam sebuah pertemuan kuliah perdana di depan mahasiswa Al-Azhar, ia berkata: “Saya telah belajar di Al-Azhar selama 14 tahun, namun tidak berhasil memahami Islam. Saya memahami Islam justru setelah belajar di barat”. Ungkapan tadi membuat sejumlah dosen kaget. Mereka berusaha menyodorkan beberapa data kebohongan Goldziher, tetapi Dr. Ali Hasan menolak dan tetap dengan keyakinannya. Di Mesir selain Dr. Ali Hasan, muncul ilmuwan-ilmuwan lain yang ikut andil dalam penyebaran ajaran sesat ini, di antaranya Dr. Thoha Husein, Dr. Ahmad Amin dan Ustad Abu Royyah.
Perkembangan Paham Inkar Sunnah di Indonesia
Tidak banyak data tentang gerakan ini di Indonesia, namun pada tahun delapan puluhan, muncul kepermukaan sebuah gerakan inkar sunnah yang dipimpin oleh Azwar Syamsu. Setelah itu, gerakan ini mulai menyebar di beberapa kawasan di Jakarta. Mereka menamakan kelompok pengajian mereka dengan sebutan Kelompok Qur’ani (Pengikut Al-Qur’an). Pengajian ini tumbuh subur di beberapa wilayah Jakarta. Terbukti, beberapa masjid di Jakarta mereka kuasai. Di antaranya masjid Asy-Syifa di Rumah Sakit Mangunkusumo. Di Jakarta sendiri pengajian inkar sunnah ini berpusat di Rumah Sakit Pusat Indonesia. Pengajian ini dipimpin oleh Haji Abdur Rahman. Pada awal kemunculannya, tidak ada tanda-tanda ajaran sesat yang tampak. Lambat laun, muncul kebusukan yang selama ini mereka tutup-tutupi. Mereka tidak lagi menggunakan adzan dan iqamah pada waktu shalat karena tidak ada tuntunannya dalam Al-Qur’an. Dan seluruh shalat mereka berjumlah dua rakaat.
Di Proyak, Pasar Rumput Jakarta Selatan, di masjid Al-Burhan (dekat masjid Al-Ihsan, secretariat LPPI sekarang), muncul pengajian serupa yang di pimpin oleh Haji Sanwani, guru ngaji masyarakat setempat. Ajaran mereka persis dengan apa yang diajarkan oleh Haji Abdur Rahman. Bahkan mereka tidak mau berpuasa pada bulan Ramadhan kecuali mereka yang langsung melihat hilal (terbitnya awal bulan). Hal ini didasarkan pemahan mereka tentang ayat:
“Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya bershiyam), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185).
Mereka memahami ayat ini, bahwa yang wajib berpuasa hanya orang yang melihat bulan, adapun bagi mereka yang tidak melihatnya maka tidak ada kewajiban puasa atasnya.
Selain mengadakan berbagai majelis taklim, mereka juga menerbitkan buku-buku dan kaset-kaset untuk menyebarkan paham sesatnya pada kalangan luas. Diantara tokoh yang bergerak dibidang ini adalah Lukman Saad, sarjana muda lulusan IAIN Sunan Kali Jaga, Yogyakarta. Dengan dukungan mesin cetak yang modern, ia berhasil mencetak beribu-ribu buku inkar sunnah.
Pelacakan serta penelitian terhadap berkembangnya aliran inkar sunnah menemukan bahwa paham inkar sunnah di Indonesia diprakarsai oleh seseorang yang bernama Marinus Taka, seorang keturunan Indo-Jerman yang tinggal di Depok lama, Jawa Barat. Marinus Taka mengaku dirinya bisa membaca Al-Qur’an tanpa belajar terlebih dahulu. Dia mengajarkan paham sesat ini di pelbagai wilayah Jakarta.
Pada selanjutnya, Marinus Taka (tokoh sekaligus pemrakarsa paham inkar sunnah di Indoneisia) ini ditangkap dan diserahkan ke KODIM Jakarta Utara. Begitu juga H. Sanwani yang sedang memberikan pengajian di Masjid Al-Burhan, Pasar Rumput, Jakarta Selatan ditangkap dan kemudian diserahkan ke Koramil.
Akhirnya, karena desakan para tokoh dan perlbagai elemen kaum muslimin, Kejaksaan Agung melarang paham ‘Inkar Sunnah’ di seluruh Indonesia. Walaupun demikian, kaum muslimin tidak boleh lengah, karena paham inkar sunnah tetap berjalan hingga hari ini meskipun telah dilarang, sebagaimana kelompok-kelompok sempalan lainnya.
Pokok-pokok Ajaran Sekte Inkar Sunnah
Berikut ini adalah beberapa ajaran pokok paham inkar sunnah yang wajib dipasdai oleh kaum muslimin:
- Tidak percaya kepada semua hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Menurut mereka hadits merupakan karangan Yahudi untuk menghancurkan Islam.
- Dasar hukum dalam Islam hanyalah Al-Qur’an.
- Syahadat mereka adalah: Isyhadu bianna muslimun.
- Shalat menurut mereka hanya sekedar ritual mengingat Allah (eling), dan tidak ada ketentuan rakaatnya.
- Puasa Ramadhan hanya diwajibkan bagi mereka yang menyaksikan hilal.
- Haji boleh dilakukan selama 4 bulan Haram: Muharram, Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.
- Rasul tetap diutus sampai hari kiamat.
- Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak berhak menjelaskan kandungan isi Al-Qur’an.
- Nabi Muhammad pernah sesat.
- Orang yang meninggal dunia tidak boleh di shalatkan karena tidak ada perintahnya dalam Al-Qur’an.
- Pakaian ihram adalah pakaian orang Arab dan membikin repot. Oleh karena itu waktu menunaikan ibadah haji boleh memakai celana panjang dan baju biasa, serta memakai jas atau dasi.
- Seluruh ustadz (pengajar) inkar sunnah adalah rasul yang di utus oleh Allah.
- Palestina dan Mesir adalah milik Israel yang direbut oleh orang-orang Arab secara keji dan tidak adil.
- Tidak ada perintah adzan dan iqamat ketika akan memulai shalat, karena hal tersebut tidak pernah diajarkan oleh Al-Qur’an.
- Umat Islam yang telah masuk ke dalam neraka pada hari kiamat nanti, akan kekal di dalam neraka selama-lamanya, dan tidak akan mungkin keluar darinya hingga unta masuk ke dalam lobang jarum.
- Tidak ada yang namanya adzab dan siksa kubur.
- Tidak ada yang namanya Imam Al-Mahdi.
- Tidak ada yang namanya Matahari Terbit dari Sebelah Barat.
- Semua Hadits yang menjelaskan tentang tanda-tanda hari kiamat adalah dusta dan bohong.
- Tidak ada yang namanya Padang Mahsyar, dan tidak ada yang namanya penghisaban dengan dipanggil satu persatu.
Dan tentunya masih banyak pokok-pokok ajaran mereka yang lainnya. Dan semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi kita dari sekte sempalan ini. Wallahu A’lamu bish Shawab.
Reference:
- Capita Selekta Aliran-Aliran Sesat Di Indonesia, oleh: Ust. Amin Djamaluddin.
- Dirosatul Firaq, oleh: Tim Ulin Nuha Ma’had Aly An-Nuur.
- Benarkah Mendalami Al-Qur’an Itu Ingkar Sunnah, oleh: Drs. Minardi MD.
dimuat di: media dakwah news yang diterbitkan oleh Dewan Dakwah Islamiyah Surakarta
ustadz yang saya hormati, saya mempunyai saudara yang mirip dengan apa yang dijelaskan ustadz.gimana cara saya menyadarkannya.trm ksh
ustad di solo ini ada radio yang sering kali isianya hanya al qur’an saja tak pernah singgung sunah atau hadis. Apa ada indikasi radiop ini radio ingkaru sunah????
Faham INGKAR-SUNAH berarti : menolak riwayat, sejarah, perkataan periwayat yang dinisbatkan kepada rasul sebagai bagian dari hukum. Sunnah rasul adalah ajaran yang diciptakan para periwayat sejarah tentang rasul yang kemudian dijadikan hukum menyaingi al-Qur’an.
Ajaran sunah rasul tidak ada bedanya dengan umat kresten yang membuat hukum disamping kitab suci mereka sehingga ajaran mereka rosak. Ajaran sunah rasul menjadikan sejarah sebagai bagian dari hukum al-Qur’an. kerana al-Qur’an diperlihara Allah maka untuk memebleokkan ajaran Islam diciptakanlah ajaran sunah rasul.
kepada saudara antesa:
Fatwa MUI – Ingkar Sunnah Sesat
Berikut Fatwa MUI yang menyatakan paham Ingkar Sunnah/Hadits sebagai sesat:
* Aliran yang menolak sunah/hadis rosul
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah :
Memperhatikan :
Di sementara daerah Indonesia dewasa ini diketahui adanya aliran yang tidak mengakui hadits Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum Syariat Islam seperti yang ditulis antara lain oleh saudara Irham Sutarto (Karyawan PT Unilever Indonesia di Jakarta).
Menimbang :
Bahwa Hadis Nabi Muhammad SAW adalah salah satu sumber Syari’at Islam ~ ang wajib dipegang oleh Umat Islam, berdasarkan : a. Ayat-ayat al-Qur-’ an antara lain :
Surat al-Hasyr : 7
“apa yang diberikan Rasul kepadarnu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maku tinggalkanlah, dan bertaqwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya “.
Surat an-Nisa: 80
“Barang siapa yarg mentaati Rasul itu, sesungguhnva ia telah mentaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari mentaati itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka “.
SuratAl-Imran, ayat: 31-32
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah : Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berpaling, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. “
Surat An Nisa , ayat : 59
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi), dan Ulul amri diantara kami. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah (AIQur’an dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baikakibatnya. “
Surat An Nisa, ayat : 65
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak berimcm hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa diri mereL tidak keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereti, menerima dengan sepenuhnya. “
Surat An Nisa’, ayat : 105
“Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengumembawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusi., dengan apa yang Allah Wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orangyang Khianat. “
Surat An Nisa’, ayat : 150-151
“Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan Rasulnya, dan bermaksud memperbedakan antara Allah dan Rasul-rasulnya, dengan mengatakan “Kami beriman kepada sebagian dari (Rasulrasul itu), dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain) serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (lain) diantara yang demikian (iman dan kafir). Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu siksaan yangmenghinakan.
Surat An Nahi : 44
“Dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. “
b. Hadits Rasul SAW Antara lain:
“Dikhawatirkan seseorang yang duduk menyampaikan satu hadits dariku lalu ia berkata antara kami dan antara kamu kitab Allah, maka tidaklah kami perdapat padanya dari batang halal yang kami halalkan dan tidak kami dapati padanya barang haram yang kami haramkan kecuali sesungguhnya apa yang diharamkan Rasulullah SAW seperti yang diharamkan Allah. “(RiwayatAlHakim). “Ikutilah Sunatku dan sunat Khulaf’aur Rasyidin vang diberi petunjuk sesudahku dan pegang teguhlah padanya. “(RiwaYat A1-Hakim dalami Mustadrak). “Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnatku, tidak kamu sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi) “Hendaklah menyampaikan yang menyaksikan dari kamu kepada yarrg tak hadir. Ada kalanva orang yang tablighi lebih kuat rnemelihara (menghafal) dari pada yang mendengar: “(Riwayat Bukhari). c. Ijma’ para sahabat Rasulullah baik selama hayatnya maupun setelah wafatnya.
Adanya aliran tersebut ditengah-tengah masyarakat akan menodai murninya agama Islam dan menimbulkan keresahan dikalangan Ummat Islam, yang pada gilirannya akan mengganggu stabilitas/ketahanan nasional.
Mengingat :
Pendapat-pendapat para anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia.
MEMUTUSKAN
Aliran yang tidak mempercayai hadis Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum syari’at Islam, adalah sesat menyesatkan clan berada di luar agama Islam.
Kepada rnereka yang secara sadar atau tidak, telah mengikuti aliran tersebut. agar segera bertaubat.
Menyerukan kepada ummat Islam untuk tidak terpengaruh dengan aliran yang sesat itu.
Mengharapkan kepada para Ulama untuk memberikan bimbingan dan petunjuk bagi mereka yang ingin bertaubat.
Meminta dengan sangat kepada pemerintah agar mengambil tindakan tegas berupa larangan terhadap aliran yang tidak mempercayai Hadits Nabi Muhammad SAW sebagai sumber Syari’at Islam
Ditetapkan :
Jakarta, 16 Ramadhan 1403 H.
27 Juni 1994 M.br>
DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua Sekretaris
Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML H. Musytari Yusuf, LA
sumber: http://media-islam.or.id/2007/09/26/fatwa-mui-ingkar-sunnah-sesaat/
coba kita ambil contoh saja:
qs. 2:183 kita diperintah puasa agar tergolong orang taqwa.
qs 2: 187 sempurnakan puasa hingga MALAM
qs 17: 78
qs 11:114 dalam kedua ayat itu adalah perintah untuk sholat pada waktu-waktu yang telah ditentukan. salah satunya adalah sholat di PERMULAAN MALAM=SHOLAT MAGHRIB, maka seharusnya sholat maghrib dulu baru buka puasa. sehingga puasanya SEMPURNA alias TIDAK BATAL
namun kebanyakan kita mensegerakan buka setelah terdengar adzan???
mari jadikan Al-Quran sebagai FURQON.
Tapi jika yang dikatakan hadits tersebut ternyata tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan Al-Quran, sudah pasti tertolak….
Setiap ilmu itu ada pintunya untuk masuk ke sana. Semua ilmuwan mengakui bahwa untuk beragumen kita harus punya rujukan yang jelas.
Sebagai contoh untuk membuat skripsi saja seseorang harus mencantumkan rujukannya dalam skripsi tersebut darimana dia mendapatkan apa yg dia tulis.
Untuk ilmu agama menurut saya yg bodoh pasti dan pasti haruslah dengan rujukan yg jelas, tidak boleh setiap orang ngomong tanpa adanya rujukan yg dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk berbicara tentang sesuatu seseorang haruslah memahami ilmunya agar tidak keliru.
Apakah mungkin diterima seseorang yang tidak pernah belajar ilmu fisika kemudian dia mengomongkan tentang rumus2 fisika dan menyalahkan rumus2 yang sudah ada ?
Jelas hal tsb tidak akan diterima kecuali apa yg dia katakan itu dikaji dan ditelaah dengan patokan2 yang sudah ada apakah memenuhi syarat atau tidak?
Oleh karena itu wahai saudaraku Ilmu Agama bukanlah ilmu yang sekedar datang dari pikiran manusia tetapi ia adalah melalui wahyu, maka untuk memahaminya HARUSLAH seseorang perlu alat dan rujukan yang jelas dan benar agar pemahaman dia sesuai dengan yg dikehendaki oleh ALLAH. Tidak cukup kita membaca terjemahan Al Qur’an lalu menyimpulkan. Orng yg bisa bahasa arab saja tidak akan dapat menerangkan semua maksud ayat Al Qur’an.
Buat antesa :
Kita tidak bisa begitu saja menolak hadits hanya karena ada hadits yang tidak shohih dalam periwayatannya. Karena Hadits adalah penjelas dari Al Qu’an, hadits dikatakan oleh Rasul untuk menjelaskan dari al Qu’an yg masih bersifat umum.
Kalangan shahabat dan diikuti oleh generasi sesudahnya telah membuat SYARAT@ YG SANGAT KETAT untuk memilah dan memilih hadits mana yg dapat diterima dan mana hadits yg tidak bisa diterima. (silahkan baca2 tentang ilmu mushtholah hadits).
Sangat beda sekali dengan kalangan kristen dan yahudi, karena dikalangan mereka tidak ada budaya sanad (periwayatan) sehingga cerita/berita yg mereka kemukakan tidak dapat ditelusur dari siapa dia menyampaikan dan seterusnya.
Kalau kita pernah sekolah maka kita pasti tahu bahwa di dalam ilmu matematika apabila suatu bilangan dibagi angka semakin kecil maka hasilnya akan semakin kecil. Apabila suatu bilangan dibagi angka negatif maka akan didapati nilai negatif.
Tetapi ada satu yang janggal ketika suatu angka dibagi dengan nol maka KENAPA HASILNYA TIDAK TERHINGGA (tidak dapat didefiniskan), thd hal ini kita tidak pernah memprotes kenapa bisa begini apakah ini benar apa salah dst.
Sekarang kita lihat besar mana 4 : 0 (4 dibagi nol) dengan 4: (-1) (empat dibagi negatif satu).
terimakasih atas tanggapan dari saudara “si bodoh” semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca, terkhusus bagi “gathot” dan “antesa”
mohon izin ikut urun rembug
kepada saudaraku mohon nanti di cek kembali Alqurannya. berdasar surat 4:82 Alquran harus ditadabur dan pd 38:29 mentadabur harus per ayat, jgn urut. sehingga akan ditemukan apa yg dimaksud Allah. dalam 2:2 al quran adl petunjuk untuk mukmin dari Allah dan pada 2:185 petunjuk untuk manusia dan penjelas atas petunjuk tersebut.
sebagai contoh dabbah
qs 42:82 disebut binatang melata
qs 24:45 penjelasan dabbah
qs 8:22 manusia termasuk dabbah
qs 8:55 dabbah yang buruk dimata Allah adl manusia yg kafir krn tidak beriman
pelajari Quran secara kaffah maka kamu akan tinggi segalanya
Bismallaahirrahmanirrahiim.kepada semua saudaraku saya juga br balajar ttg islam.tp dari samua penjelasan msh blm mamuaskan saya,tetapi Alhamdulillah jika samua kita tdk mengawalinya dengan benci dan buruk sangka, mudah2an kita akan mendapatkan palajaran yg baik dari semua diskusi yg dilakukan.saya percaya kesalahan yang dilakukan karena ketidak tahuan hanya dibalas sesuai dg perbuatanya tetapi kita akan mendapat balasan 10x lipat jika kt melakukan perbuatan benar. saya punya pendapat,bagaimana jika kata2 rosuluu,rosulun dsb pd surah an nisa:80 , al hasyir:7 ali imron: 31-32 diterjemahkan RISALAH {al qur’an). semoga ada yg menjawab tentang hal ini,sehingga saya mendapatkan tambahan ilmu baru yg bermanfa’at.ass wr wb.
maafkan saya,sampai saat ini saya msh percaya pada sebuah argument,”ketika ALLAH berkata,taatlah kepada ALLAH dan Rosulnya,maka kata”Rosul” disana berarti Risalah.dengan alasan jika ayat itu turun ketika muhammad Rosulullah saw.masih hidup, maka tidak ada keraguan lagi beliaulah satu2nya orang yang hrs ditaati.tetapi ketika beliau sudah wafat,maka tidak ada keraguan lagi Risalahnyalah yg hrs ditaati.karena memang hanya untuk itulah beliau diutus.was wr wb.