Kultum Ramadhan: Meraih Ampunan dengan Istighfar
Oleh Ammar Syarifuddin (Staf Pengajar Ma’had Aly An-Nuur)
Download PDF di sini.
Di dalam kitab Tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Imam Al-Qurthubi menyebutkan sebuah kisah dari Ibnu Shubaih, bahwasanya dia berkata:
Ada seseorang yang mengadu kepada Hasan Al-Bashri rahimahullah, tentang musim paceklik. Lalu Hasan Al-Bashri berkata, “Ber-istighfar-lah Anda kepada Allah ﷻ.”
Ada lagi orang yang mengadu bahwa dia miskin. Hasan Al-Bashri tetap menjawab, “Ber-istighfar-lah Anda kepada Allah ﷻ.”
Pengadu berikutnya mengatakan, “Doakanlah saya agar dikaruniai anak.” Hasan Al-Bashri tetap menjawab, “Ber-istighfar-lah Anda kepada Allah ﷻ.”
Kemudian ada lagi yang mengadu bahwa kebunnya kekeringan. Hasan Al-Bashri tetap menjawab, “Ber-istighfar-lah Anda kepada Allah ﷻ.”
Rabi’ bin Shubaih berkata, “Saya bertanya kepada Imam Hasan Al-Bashri perihal jawabannya tersebut.”
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah menjawab, “Jawabanku bukan semata-mata pendapat pribadiku, sungguh Allah ﷻ telah mengatakan dalam firman-Nya:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا
“Lalu aku berkata kepada kaumku, ‘Hendaklah kalian mohon ampun kepada Tuhan kalian dari kekafiran dan dosa-dosa kalian. Tuhan kalian itu senantiasa Maha Pengampun.
Allah menurunkan hujan dari langit secara terus-menerus kepada kalian. Allah memberikan harta dan anak kepada kalian. Allah memberikan kebun-kebun dan sungai-sungai kepada kalian.’” (QS. Nuh: 10-12)
Dahsyatnya Istighfar
Kisah di atas adalah bukti dari dahsyatnya beristighfar. Istighfar adalah ibadah yang agung serta mudah dikerjakan.
Meskipun mudah, istighfar bukan hanya ucapan lisan semata tetapi juga harus dibuktikan dengan amal anggota badan dengan menaati Allah ﷻ dan meninggalkan dosa-dosa.
Sebab memohon ampun tanpa meninggalkan dosa adalah taubatnya para pendusta.
Fudhail bin Iyadh berkata, “Beristighfar tanpa meninggalkan perbuatan dosa adalah taubatnya para pendusta.”
Keutamaan Istighfar
Jika kita telah beristighfar dengan benar, maka Allah ﷻ akan memberikan banyak sekali keutamaan kepada kita. Di antaranya adalah:
- Allah akan mengampuni dosa-dosa orang yang beristighfar.
Allah ﷻ berfirman, “Siapa yang berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian memohon ampunan kepada Allah, niscaya akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 110)
- Istighfar mendatangkan kebaikan dan menolak musibah.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa selalu beristighfar, niscaya Allah mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberikan rezeki dari arah yang tidak diduganya.” (HR. Ahmad)
- Istighfar mendatangkan rahmat Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman, “Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah agar kamu dirahmati?” (QS. An-Naml: 46)
- Istighfar memberikan kekuatan dan kebaikan.
Allah ﷻ berfirman, “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh.” (QS. Hud: 3)
- Istighfar adalah sunnah para nabi.
Sebagaimana Allah ﷻ mengabadikan istighfar mereka di dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah istighfarnya Nabi Adam ‘alaihissalam dalam surat Al-A’raf: 23.
Juga istighfarnya Nabi Nuh dalam surat Nuh: 28, istighfar Nabi Musa dalam surat Al-Qashash: 16, istighfar Nabi Syu’aib dalam surat Hud: 90, dan istighfar Nabi Shaleh dalam surat Hud: 61.
- Istighfar menjauhkan seseorang dari adzab.
Allah ﷻ berfirman, “Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan.” (QS. Al-Anfal: 33)
Kapan Kita Beristighfar
Istighfar dianjurkan di setiap waktu dan menjadi wajib setelah seseorang mengerjakan maksiat.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika seorang mukmin melakukan dosa, maka akan ada titik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, maka hatinya akan bersih kembali.” (HR. Tirmidzi)
Istighfar juga dianjurkan setelah setiap kali mengerjakan amal saleh, seperti shalat lima waktu. Diriwayatkan bahwa Nabi ﷺ biasa beristighfar tiga kali setelah mengerjakan shalat lima waktu.
Menurut para ulama, waktu yang paling utama untuk beristighfar adalah pada waktu sahur.
Sebab Allah ﷺ memuji orang-orang yang beristighfar di waktu sahur dan pada waktu itu Allah ﷺ turun ke langit dunia seraya berfirman, “Siapa yang meminta ampun, maka Aku akan beri dia ampunan.” (HR. Bukhari Muslim)
Demikian, semoga kita termasuk golongan yang senantiasa memohon dan mendapat ampunan dari Allah ﷺ.