Alhamdulillah, pada hari Ahad, 10 april 2022, kami berkesempatan untuk melakukan safari dakwah mengunjungi Masjid Raya Al-Munawwaroh, Fak-Fak, Papua Barat.
Acara safari dimulai dengan shalat isya dan tarawih secara berjamaah dan dilanjutkan dengan kajian umum. Tak sampai disitu, acara berlanjut sampai keesokan harinya; acara shalat shubuh berjamaah dilanjutkan dengan kajian umum.
Acara ini diselenggarakan berkat kerja sama antara AFKN (Al-Fattah Kaffah Nusantara) dan Dai Ma’had Aly An-Nuur yang diutus dalam program SADARO (Safari Dakwah Romadhon).
Sebuah kesan yang amat membekas di hati adalah manakala menyaksikan indahnya sikap saling memahami (toleransi) perbedaan antar para jamaah di Masjid ini.
Ketika shalat tarawih dikerjakan, sebagian dari jamaah shalat dengan delapan rakaat dan sebagiannya mengerjakan dua puluh rakaat.
Mereka memulai shalat dengan berbarengan, lantas ketika selesai delapan rekaat, mereka yang mengerjakan shalat dua puluh rakaat undur diri terlebih dahulu untuk memberikan kesempatan bagi jamaah shalat delapan rekaat untuk melaksanakan shalat witir.
Baru tatkala witir selesai dikerjakan. Jamaah yang mengerjakan shalat dua puluh rakaat kembali untuk melanjutkan ibadah shalat tarawih-nya.
Pemandangan yang jarang didapat di tempat lain. Bahkan di beberapa tempat hal demikian menjadi sebab lahirnya jurang perbedaan pendapat. Lalu timbul rasa paling benar dan menyalahkan yang lain.
Perkara fiqih merupakan sesuatu yang luas, tidak perlu saling merasa benar satu sama lain. Perbedaan di dalamnya memang harus diakui ada, dipahami esesnsi-nya untuk saling dimengerti satu dan lain. Sehingga dapat membangun kesatuan antar sesama umat Islam.
Semoga hal baik ini bisa ditiru pada banyak tempat yang lain. Aamiiin.
Da’i SADARO, Fak-Fak, Papua Barat
Utsman Abdul Malik