Doa Masuk Kamar Kecil (WC)
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.
Riwayat Hadits
Doa ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan sahabat Anas bin Malik radliyallah ‘anhu, beliau berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila masuk ke kamar kecil (WC) berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.” (Muttafaq ‘alaih)
Ada hadits lain semakna dengan hadits ini, diantaranya diriwayatkan dari sahabat Ali bin Abi Tholib, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Penghalang pandangan jin terhadap aurat manusia adalah apabila dia masuk ke kamar kecil (WC) ia mengucapkan Bismillah.” (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ al-Shaghir no. 3611).
Makna Hadits
Ungkapan خَلاَء ‘toilet (WC)’ adalah tempat buang hajat. Asalnya, adalah ‘tempat kosong’. Lalu digunakan untuk arti tempat yang khusus disediakan untuk membuang hajat, Ungkapan اَللَّهُمَّ ‘Ya Allah’ aslinya: يَا الله ‘Ya Allah’ Huruf miim bertasydid di bagian akhir kata sebagai pengganti huruf ya.
Ungkapan إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ ‘aku berlindung kepada-Mu, dengan kata lain, aku bersemayam dan aku berlindung.
Sementara ungkapan مِنَ الْخُبُثِ ‘dari godaan syetan‘,adalah bentuk jamak dari kata الْخَبِيْثُ sedangkan الْخَبَائِثِ adalah bentuk jamak dari kata خَبِيْثَةٌ. Yang dimaksud adalah syetan laki-laki dan perempuan. Ada yang berpendapat bahwa maksudnya adalah sesuatu yang menjijikkan. [Hisnul Muslim: 120)]
Dalam kitab Umdatul Ahkam disebutkan bahwa al khubusi bermakna syetan laki-laki dan al khobaais bermakna syetan perempuan. Seharusnya seorang yang akan masuk kamar kecil (WC) berlindung dari dua jenis syetan ini. Adapula yang berpendapat bahwa al khubutsi bermakna keburukan dan al khobaais bermakana kekafiran.
Menggabungkan dua makna ini tidaklah menyalahi syar’i, yaitu berlindung dari syetan laki-laki dan perempuan serta keburukan dan kekafiran. Hal seperti ini pernah dilakukan beberapa sahabat nabi diantaranya Hudaifah dan Abdullah bin Mas’ud, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Syaibah.
Kapan Berdoanya?
Maksud “apabila masuk ke kamar kecil” dalam kedua riwayat di atas adalah sebelum masuk ke kamar kecil, bukan ketika sudah berada di dalamnya. Hal ini berdasarkan riwayat al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad dari hadits Anas, beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ الْخَلَاءَ قال : اللهم إني أعوذ بك من الخبث والخبائث
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila hendak masuk ke kamar kecil beliau membaca: Allaahumma Innii A’udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi.”
Syaikh bin Baz pernah ditanya berkaitan dengan hal ini, beliau berkata “ Nabi telah menetapkan bahwa seorang ketika akan masuk kamar kecil (WC) hendaknya berdoa “Allaahumma Innii A’udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi”. Dan hendaknya tidak menyebut nama Allah setelah masuk di dalamnya, tapi harus diam dari menyebut nama Allah ketika sudah masuk.” Dan jika ia keluar dari kamar kecil hendaknya berdoa “Ghufroonaka”. (Bisa dilihat dalam fatawa beliau dan Lajnah Daimah dalam fatwanya, no. 1607)
Sementara apabila di tempat yang terbuka yang tidak dikhususkan untuk buang hajat, seperti padang pasir dan hutan, maka doa ini dibaca tatkala hendak menunaikan hajat seperti ketika seseorang menyingkap pakaiannya. (Syarh Shahih Muslim: 2/92. Subulus Salam: 1/222 dari Maktabah Syamilah).
Dalam salah satu riwayat Al-Bukhari: تُبْلِي ‘Jika seseorang hendak masuk‘ artinya bahwa mengucapkan do’a ini adalah sebelum masuk dan bukan setelahnya. Hal ini merupakan pendapat jumhur ulama dan mereka mengatakan kalau seseorang lupa membaca doa ini maka ia membacanya dalam hati. (Fathul Bari, 1/307).
Cara membacanya
Doa ketika akan masuk ke kamar kecil dibaca dengan bersuara (sampai terdengar suaranya oleh orang lain). Hal ini didasarkan pada dzahir hadits Anas bin Malik di atas. (Fiqih Sunnah, bab Qadlaul Haajah: 1/33)
Imam al Shan’ani berkata: dan dzahir hadits Anas, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyuarakan dzikir ini, maka bagusnya membacanya dengan bersuara.” (Subulus Salam: 1/222)
Kenapa harus berdoa?
Seorang dianjurkan membaca doa ini ketika masuk kamar kecil (WC) dikarenakan tempat tersebut merupakan tempat tinggal syetan yang cenderung kotor dan terbukanya aurat. Dan doa tersebut sebagai penghalang antara aurat dan syetan. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata “Karena WC dan semisalnya merupakan tempat kotor yang dihuni oleh syetan maka sepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar ia tidak ditimpa oleh kejelekan makhluk tersebut”. (Asy Syarhul Mumti‘, 1/83). Allahu A’lam (Hammad)