Khutbah Jum’at: Ramadhan Bulan Meraih Takwa dan Ar-Rayyan
Oleh Hamzah Saifuddin (Staf Ma’had Aly An-Nuur)
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
قال اللَّه تعالى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ
Download PDF di sini.
Khutbah Jum’at
Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah.
Mari kita bersyukur kepada Allah ﷻ atas limpahan nikmat-Nya kepada kita semua. Semoga dengan senantiasa bersyukur kepada Allah ﷻ, hidup kita akan dipenuhi dengan berkah, langkah-langkah kita terbimbing oleh hidayah, hingga meninggal nanti dalam kondisi khusnul khatimah.
Shalawat beriring salam, semoga tetap Allah ﷻ curahkan kepada Nabi Agung, Nabi Muhammad ﷺ. Kepada keluarga beliau, para sahabat beliau, para tabi’in, dan umat Islam yang istiqamah hingga hari kiamat nanti.
Berikutnya, khatib berwasiat kepada diri pribadi khatib dan hadirin sekalian, agar senantiasa bertakwa kepada Allah kapan pun dan dalam kondisi apa pun. Sebab takwa adalah sebaik-baik bekal.
Allah ﷻ berjanji bahwa orang-orang bertakwa akan diberi jalan keluar dari setiap kesulitan, diberi rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan disediakan surga seluas langit dan bumi.
Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.
Bulan Ramadhan adalah bulan untuk menggembleng diri kita agar menjadi pribadi yang bertakwa dan mendulang pahala sebanyak-banyaknya.
Oleh sebab itu, wasilah yang paling besar potensinya untuk meraih derajat takwa adalah dengan melaksanakan amalan puasa, sebagaimana penjelasan dari Imam Al-Baghawi ketika menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 183,
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ يَعْنِي بِالصَّوْمِ لِأَنَّ الصَّوْمَ وَصْلَةٌ إِلَى التَّقْوَى
“Melaksanakan puasa merupakan wasilah menuju kepada ketakwaan.”
Dengan derajat ketakwaan yang dimiliki oleh seseorang, maka Allah ﷻ akan mengaruniakan kemuliaan yang luar biasa kepadanya. Salah satunya adalah Allah ﷻ telah menyiapkan surga untuk orang-orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah,
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali Imran: 133)
Ini adalah salah satu keutamaan orang-orang yang bertakwa di sisi Allah ﷻ, yaitu disiapkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Maka sungguh merugi jika Ramadhan telah usai tetapi tidak bisa mencapai derajat takwa.
Sebab apabila bulan Ramadhan, bulan yang paling mulia, bulan yang banyak fadhilahnya saja tidak bisa mencetak diri kita menjadi pribadi yang bertakwa, maka hal apa lagi yang bisa membuat kita mencapai derajat tersebut?
Ma’asyiral muslimin dhuyufurrahman rahimani wa rahimakumullah.
Jika kita renungi, ternyata orang yang berpuasa juga Allah ﷻ siapkan surga secara khusus untuk mereka, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut ‘ar-rayyan’. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya.
Nanti orang yang berpuasa akan diseru, ‘Mana orang yang berpuasa.’ Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya.
Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)
Maka sungguh mulia orang-orang yang senantiasa taat kepada Allah ﷻ dengan melaksanakan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, apalagi dengan puasa tersebut Allah ﷻ janjikan kepadanya derajat takwa.
Sehingga kemuliaan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dan orang yang dapat meraih derajat takwa di bulan ramadhan, mereka mendapatkan dua janji Allah ﷻ, masing-masing tentang surga yang sudah disiapkan untuknya.
Ma’asyiral muslimin dhuyufurrahman rahimani wa rahimakumullah.
Sungguh sangat menarik tatkala kita membahas nikmat surga yang telah Allah ﷻ siapkan untuk hamba-Nya yang Allah ﷻ kehendaki.
Hal tersebut telah dicantumkan di dalam kitab Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim. Imam Ibnu Katsir menceritakan sebuah kisah tentang kenikmatan yang akan didapatkan oleh oleh penduduk surga.
Tatkala beliau menafsirkan surat As-Sajdah ayat 17, bahwasanya Nabi Musa pernah bertanya kepada Allah, “Ya Allah, bagaimanakah ahli surga yang paling rendah kedudukannya?”
Allah ﷻ menjawab, “Seorang lelaki yang datang sesudah ahli surga terakhir dimasukkan ke dalam surga. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga!’”
Lelaki itu bertanya, “Ya Allah, sedangkan semua orang telah menempati kedudukannya dan telah mengambil bagiannya masing-masing?”
Maka dikatakan kepadanya, “Relakah kamu bila kamu mendapat bagian sebagaimana salah seorang raja dari raja-raja dunia?”
Lelaki itu menjawab, “Saya rela, ya Allah.”
Maka dikatakan, “Engkau mendapat hal itu dan yang semisal dengannya sebanyak tiga kali.”
Pada yang kelima kalinya lelaki itu berkata, “Saya puas, ya Allah.”
Maka Allah ﷻ berfirman, “Engkau mendapatkan hal itu dan sepuluh kali lipatnya sebagai tambahan, selain itu kamu mendapat segala sesuatu yang diinginkan oleh dirimu dan yang menyedapkan pandangan matamu.”
Lelaki itu berkata, “Saya puas, ya Allah.”
Musa bertanya lagi, “Ya Allah, bagaimana dengan ahli surga yang paling tinggi kedudukannya?”
Allah ﷻ menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang Aku kehendaki, Aku menanam kemuliaan mereka dengan tangan-Ku sendiri. Maka tiada mata yang melihatnya, tiada telinga yang mendengarnya, dan tiada hati seorang manusia pun yang memikirkannya.”
Dari kisah di atas, dapat kita jadikan sebagai motivasi dalam memaksimalkan kualitas amalan kita dengan lebih baik, terkhusus amalan puasa yang telah Allah ﷻ janjikan keutamaannya, yaitu menjadi pribadi yang bertakwa, dan disiapkan surga Ar-Rayyan untuknya.
Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.
Demikian khutbah Jum’at yang dapat kami sampaikan. Semoga kita semua dimasukkan oleh Allah ﷻ ke dalam golongan yang mencapai derajat takwa dan diampuni oleh-Nya.
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآياَتِ وِالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ بِتِلاَوَتِهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْرًا مُؤَزَّرًا، اَللَّهُمَّ ارْبِطْ عَلَى قُلُوْبِهِمْ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
سُبْحاَنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَأَقِمِ الصَّلاَةَ