Khutbah Jum’at: Tiga Tips Agar Istiqamah Beribadah
Oleh Haris Ma’ruf (Mahasantri Ma’had Aly An-Nuur)
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
قال اللَّه تعالى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ
Download PDF di sini.
Khutbah Jum’at
Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah.
Marilah senantiasa kita memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah ﷻ yang dengan nikmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di sini menunaikan shalat berjamaah.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ yang telah menyampaikan Agama paling sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.
Tidak lupa khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi, dan kepada jamaah sekalian, untuk meningkatkan takwa dan iman kita kepada Allah ﷻ. Sebab hanya dengan iman dan takwalah yang menjadi bekal bagi kita, untuk masuk ke dalam surga dan selamat dari siksa api neraka.
Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.
Salah satu hal yang sulit kita jaga sebagai seorang muslim, adalah menjaga keistiqamahan kita agar senantiasa semangat dalam beribadah kepada Allah ﷻ.
Sebagai bukti, adakalanya kita semangat dalam beramal shalih, semangat dalam melaksanakan shalat berjamaah ke masjid, semangat membaca Al-Qur’an.
Namun, adakalanya pula kita malas dalam beribadah kepada Allah ﷻ, mushaf kita tidak pernah tersentuh, shalat yang mulai kita tunda pelaksanaannya, bahkan, terkadang kita lebih banyak malasnya daripada semangatnya dalam beramal shalih.
Tahukah kita para jamaah sekalian, di antara enam ribuan ayat lebih yang diturunkan kepada baginda Nabi ﷺ, ada satu ayat yang paling berat serta membebani Rasulullah ﷺ ketika diturunkan.
Yaitu surat Hud ayat 112 yang membahas tentang keistiqamahan, Allah ﷻ berfirman
فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
“Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata
مَا نُزِّلَ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ – صَلى الله عليه وسلم – آيَةً هِيَ أَشَدُّ وَلَا أَشَقُّ مِنْ هَذِهِ الآيَةِ عَلَيْهِ ، وَلِذَلِكَ قَالَ لِأَصْحَابِهِ حِيْنَ قَالُوْا لَهُ : لَقدْ أَسْرَعَ إِلَيْكَ الشَّيْبُ ! فَقَالَ : شَيَّبَتْنِيْ هُوْدٌ وَأَخَوَاتُهَا
“Tidak ada ayat yang lebih memberatkan serta membebani Rasulullah ﷺ ketika diturunkan melainkan ayat ini, oleh karena itu beliau bersabda ketika para sahabatnya berkata kepada beliau, ‘Sungguh cepat sekali engkau beruban’.
Maka Nabi ﷺ menjawab, ‘Surat Hud dan yang semisalnya-lah yang telah membuatku beruban’.”
Perlu kita ketahui bersama bahwa memang istiqamah itu berat, memang istiqamah itu sulit, namun bukankah bersama kesulitan pasti ada kemudahan?
Allah ﷻ telah berjanji sebanyak dua kali dalam surah Al-Insyirah bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Maka pada kesempatan kali, izinkan khatib sedikit membagi tips agar kita mudah istiqamah di jalan Allah ﷻ.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Tips yang pertama, mencari amal kebaikan yang ringan dan mudah dilakukan.
Pada suatu saat Ibunda Aisyah istri Nabi bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Wahai Rasulullah ﷺ, amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Nabi ﷺ menjawab
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أدْوَمُهَا وَ إِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang konsisten (terus-menerus) dilakukan meski sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam beramal shalih, cukup kita cari amalan yang ringan bagi kita. Karena amalan yang berat mungkin hanya bertahan sebentar dalam melaziminya, hanya segelintir orang yang Allah ﷻ beri kelebihan dalam melaksanakan amal yang berat.
Misal ketika kita membaca Al-Qur’an, kita bisa mulai membiasakan diri dengan membaca sehari lima ayat, sehari tiga ayat atau bahkan sehari cukup satu ayat saja.
Mungkin para jama’ah berpikir, pantaskah membaca Al-Qur’an hanya sebatas lima, tiga atau satu ayat saja? Ketahuilah, ini jauh-jauh lebih pantas, daripada sehari kita tidak membuka mushaf sama sekali.
Belum lagi mushaf yang sudah tidak pernah tersentuh berhari-hari lamanya.
Mungkin bisa jadi para jama’ah, mengapa kita sulit istiqamah? Karena di dalam pikiran kita tertanam yang namanya ibadah itu harus banyak jumlahnya, tidak boleh sedikit.
Baca Al-Qur’an harus minimal lima halaman, shalat tahajud minimal baca surah yang panjang. Justru pikiran seperti inilah yang menghalangi kita dari istiqamah.
Maka mulai dari sekarang, tanamkan pikiran dalam diri kita, tidak mengapa beramal shalih dengan jumlah sedikit, daripada tidak beramal shalih sama sekali.
Tidak mengapa baca Al-Qur’an hanya sebatas satu ayat sekali baca, daripada seharian tidak pernah membuka mushaf. Tidak mengapa berinfaq hanya dua ribu rupiah, namun yang dua ribu ini bisa dilazimi setiap hari.
Sebab, amalan yang paling dicintai oleh Allah ﷻ adalah amalan yang sedikit namun konsisten dilakukan setiap saat.
Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.
Tips yang kedua, jangan lupa meminta pertolongan kepada Allah ﷻ.
Pernahkah kita meminta pertolongan kepada Allah ﷻ dalam setiap ibadah yang kita lakukan? Pernahkah kita berdoa, “Ya Allah mudahkanlah hamba dalam menjalankan shalat berjamaah ke masjid?
Ya Allah, lancarkanlah hamba dalam membaca Al-Qur’an setiap saat? Ya Allah, ringankanlah hamba dalam mengeluarkan harta hamba untuk berinfaq? Pernahkah kita berdoa seperti itu kepada Allah ﷻ?”
Para jama’ah sekalian, perlu kita ketahui, bahwa ketika kita beribadah tanpa meminta pertolongan kepada Allah ﷻ, menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang sombong.
Mengapa? Karena tandanya kita menumpukan ibadah kita di atas kekuatan sendiri. Sedangkan kekuatan manusia itu lemah.
Tanpa meminta kemudahan dari Allah ﷻ dalam beribadah, bagaimana kita bisa istiqamah dalam beribadah kepadanya?
Rasulullah ﷺ telah mencontohkan kepada kita semua, doa yang paling sering beliau ucapkan adalah doa dalam meminta keistiqamahan.
Diriwayatkan dari sahabat Syahr bin Hausyab, beliau bertanya kepada Ummu Salamah (salah satu istri baginda Nabi)
شَهْرُ بْنُ حَوْشَبٍ قَالَ قُلْتُ لِأُمِّ سَلَمَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Syahr bin Hausyab berkata, “Aku berkata kepada Ummu Salamah, ‘Wahai Ummul mukminin, apakah doa Rasulullah ﷺ yang paling sering beliau baca apabila bersamamu?’
Ia berkata, ‘Doa beliau yang paling sering adalah, Yaa muqallibal qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinika’ yang artinya; Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.’” (H.R At Tirmidzi)
Bisa kita bayangkan para jama’ah, Rasulullah ﷺ adalah makhluk yang paling mulia di muka bumi ini. Sejak diciptakannya manusia pertama, yaitu nabi Adam ‘alaihissalam hingga manusia terakhir kelak, yang paling mulia adalah beliau.
Beliaulah satu-satunya manusia yang telah dijamin masuk surga, diampuni seluruh dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Meski begitu, doa yang paling sering beliau baca adalah doa meminta keistiqamahan dalam beribadah.
Maka kita sebagai manusia yang belum dijamin surga, belum ada jaminan bahwa setiap sujud dan taubat kita diterima oleh Allah ﷻ, lebih pantas lagi untuk meminta keistiqomahan kepada Allah ﷻ.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Tips istiqamah yang ketiga, jangan pernah merasa sombong dengan amal kebaikan kita.
Disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, dan juga tafsir Ath-Thabari. Dahulu, sebelum dilaknat oleh Allah ﷻ, iblis bernama Azazil.
Azazil adalah makhluk Allah ﷻ yang paling banyak banyak ibadah serta pengetahuannya. Bahkan tidak ada satupun dari para malaikat yang menandinginya.
Tapi ketika Allah ﷻ menciptakan Nabi Adam ‘alaihissalam, dan Allah ﷻ menitahkan kepada seluruh malaikat termasuk Azazil untuk memberi sujud penghormatan kepadanya. Azazil enggan karena merasa sombong.
Allah ﷻ berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 12:
قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ ۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ
“(Allah) berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?’ (Iblis) menjawab, ‘Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah’.” (QS. Al-A’raf: 12)
Azazil yang dahulu adalah makhluk Allah ﷻ yang paling taat, bisa menjadi makhluk yang paling hina, bahkan dilaknat oleh Allah ﷻ lantaran kesombongannya.
Maka janganlah pernah kita merasa sombong dan berbangga dengan amal kebaikan kita. Karena kita bisa beramal hanya karena kekuatan dan izin Allah ﷻ, bukan dari kekuatan kita sendiri.
Bisa jadi karena kita sombong, Allah ﷻ mencabut keistiqamahan dari hidup kita, wal’iyadzubillah, kita meminta perlindungan kepada Allah ﷻ.
Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.
Demikian khutbah Jum’at yang dapat kami sampaikan. Semoga kita semua mendapatkan anugerah dan kemudahan dari Allah ﷻ agar bisa istiqamah beribadah dan menyembah hanya kepada-Nya..
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآياَتِ وِالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ بِتِلاَوَتِهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْرًا مُؤَزَّرًا، اَللَّهُمَّ ارْبِطْ عَلَى قُلُوْبِهِمْ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
سُبْحاَنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ