Oleh: Imtihan asy Syafi’i
Sihir itu nyata adanya. Para penyihir tidak pandang bulu dalam memilih dan menyasar korbannya. Meskipun demikian, sebagai seorang yang bertauhid, kita mesti yakin dan percaya bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi di muka bumi ini kecuali dengan kehendak Allah. Jika Allah tidak menghendaki, apapun yang dilakukan oleh seseorang untuk mencelakai orang lain tidak akan terjadi. Meskipun ia berusaha mati-matian untuk itu.
Ibnu Qayyim al-Jawziyah (691-751 H.), salah seorang ulama ahlussunnah wal jamaah, menerangkan adanya beberapa amal yang apabila kita melakukannya, dengan izin Allah kita akan terjaga dari sihir. Di antara amal-amal itu adalah:
1. Memohon perlindungan kepada Allah
Allah swt. menurunkan surat al-Falaq yang berisi petunjuk untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari berbagai kejahatan. Salah satu dari kejahatan itu adalah kejahatan para penyihir.
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai waktu subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan wanita-wanita tukang si¬hir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.’.” (Al-Falaq: 1-5)
Allah Maha Mendengar berbagai doa dan permohonan hamba-hamba-Nya; termasuk permohonan supaya dilindungi dari kejahatan sihir dan penyihir.
إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاء
“Sesungguhnya Rabb-ku benar-benar mengabulkan doa.” (Ibrahim: 39)
2. Bertakwa kepada Allah
Takwa adalah menjaga perintah Allah dan menghindari larangan-Nya. Barangsiapa bertakwa kepada Allah maka Allah sendirilah yang akan menjaga dan melindunginya. Allah tidak akan menyerahkannya kepada selain-Nya.
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudaratan bagimu.” (QS. Ali ‘Imran: 120)
Rasulullah saw. bersabda, “Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu! Ja¬galah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu!” (HR.
Barangsiapa yang menjaga perintah dan la¬rangan Allah, maka Allah akan menjaganya dan ia akan mendapati Allah di hadapannya ke mana saja ia menghadap. Jika Allah telah men¬jadi pelindung dan penjaganya maka siapa lagi yang ia takuti dan ia cemaskan?
3. Bertawakal kepada Allah
Allah berfirman, “Barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (Ath-Thalaq: 3)
Allah tidak mengatakan, “niscaya Kami akan memberinya pahala ini dan itu,” sebagai¬mana yang Dia sebutkan untuk amal shalih lain¬nya. Di sini Allah menjadikan diri-Nya sendiri yang akan mencukupi hamba-Nya yang berta¬wakkal tersebut. Allah sendiri yang akan menjaga dan melindunginya.
Seandainya seorang hamba bertawakkal ke¬pada Allah dengan tawakkal yang benar lalu langit dan bumi beserta penghu¬ninya bersatu untuk membuat makar atasnya niscaya Allah akan menjadikan jalan keluar baginya, mencukupi dan menolongnya.
4. Tidak memenuhi pikiran dengan sihir dan perdukunan
Hendaknya seseorang berusaha melupakan¬nya setiap kali fikiran tersebut muncul di be¬naknya. Jangan sampai ia menggubris dan men¬cemaskannya, apalagi sampai menyibukkan ha¬ti dengan memikirkan hal itu – yakni kejahatan orang yang hasad, bahaya sihir dan sihir ‘ain.
Ini merupakan obat paling mujarab dan cara paling ampuh yang dapat menolong se¬seorang untuk menolak bahaya-bahaya ter¬sebut. Ibarat orang yang dikejar-kejar musuh untuk ditangkap dan disiksa, namun tiba-tiba musuh tersebut diam tidak mengapa-apakannya, keduanya pun tak saling bersentuhan, bah¬kan musuh itu pun menyingkir dan tak kuasa mengganggunya.
Yang perlu diperhatikan, hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan memenuhi poin berikutnya.
5. Selalu mendekatkan diri kepada Allah dan menjaga keikhlasan
Caranya adalah dengan menjadikan rasa cinta kepada Allah, berharap akan ridha-Nya dan inabah (kembali kepada-Nya) senantiasa mengisi hatinya. Sungguh hal itu akan dapat mengalahkan pengaruh buruk orang yang dengki—sehingga sangat mungkin ia akan melakukan sihir atau memiinta jasa penyihir—kepadanya dan mengikisnya per¬lahan-lahan hingga hilang sama sekali.
Dengan demikian yang tinggal di hatinya hanyalah cita-citanya mendapatkan kecintaan Allah, bertaqarrub kepada-Nya, mencari ridha-Nya, mendapat belas kasih-Nya dan selalu ingat ke¬pada-Nya. Seperti seseorang yang selalu ingat akan kekasihnya yang senantiasa berbuat baik kepadanya. Hatinya dipenuhi kerinduan ke¬padanya sehingga tak sekejap pun ia dapat me¬lupakannya dan tak akan kosong hatinya dari kecintaannya tersebut
Jikalau hati telah seperti itu keadaannya, maka bagaimana mungkin ia akan rela mengisi kembali hati dan alam fikirannya dengan me¬mikirkan kejahatan orang yang dengki dan membencinya? Hal itu tak akan pernah terfikirkan ke¬cuali oleh hati yang rusak yang tak pernah me¬nerima sentuhan mahabbatullah dan mengharapkan keridhaan-Nya.
6. Banyak sedekah
Sedekah dan kebajikan memiliki kemam¬puan yang luar biasa untuk menolak bala dan men¬cegah sihir. Cukuplah apa yang dialami oleh umat-umat baik yang terdahulu maupun sekarang menjadi bukti akan hal ini.
Hampir tidak pernah kita dapati ada orang baik dan dermawan yang dimusuhi, didengki orang, atau disihir. Seandainya pun ia menga¬laminya maka ia akan hadapi orang tersebut dengan lemah lembut dan uluran tangan se¬hingga kebaikan itu pun kembali kepadanya. Orang yang baik dan gemar bersedekah akan berada dalam penjagaan kebaikan dan sedekahnya, ia akan mendapat ‘perisai’ dari Allah yang akan melindunginya.
Demikianlah sebagian dari penangkal sihir yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim. Semoga Allah selalu menjaga kita dari segala keburukan dan kejahatan makhluk-makhluk-Nya. Amin.