Oleh: Qodri Fathurrohman
Matahari baru saja tenggelam di ufuk barat. Malam pun mulai datang sementara kegelapan perlahan mulai menyelimuti bumi. Adzan maghrib berkumandang mengingatkan insan beriman untuk segera meninggalkan kesibukan dan berangkat memenuhi panggilan, shalat berjamaah di masjid. Namun, tampak beberapa anak kecil masih asyik bermain-main, berkejaran di pekarangan sebuah rumah. Sesekali, mereka berlari ke jalanan kampung. Di teras sebuah rumah, seorang ibu terlihat tengah asyik ngobrol dengan tetangganya sambil menyuapi bayinya, beralasan “mencari angin” karena si bayi kepanasan di dalam rumah.
Pemandangan seperti itu sering kita dapatkan di sekitar kita, terutama di daerah pedesaan. Anak-anak mereka dibiarkan begitu saja berkeliaran di luar rumah, tanpa pencegahan dan tanpa penjagaan. Tahukah kita bahwa pada saat yang demikian itu setan, makhluk yang jahat, musuh manusia, bertebaran sehingga mengganggu anak-anak kita?
Ada sebuah kejadian yang bisa kita ambil pelajaran. Di sebuah sekolah di Denpasar ‘gempar’ akibat ada anak yang kesurupan, anehnya lagi ketika anak yang menderita kesurupan ini di bawa ke ruang guru, secara bersamaan beberapa anak lain ikut kesurupan. Anak yang kesurupan berteriak histeris, mengeluarkan tenaga yang luar biasa dan matanya mendelik. Karena baru pertama kali terjadi dan bersifat masal, banyak orang tua yang khawatir, para guru kebingungan mencari jawabannya, sekolahpun diliburkan.
Kesurupan yang sering terjadi pada anak-anak, salah satu penyebabnya adalah karena kesalahan orang tua yang lengah dalam menjaga dan melindungi anak-anaknya dari gangguan setan. Padahal Islam telah memberikan sebuah tuntunan lewat lisan Rasul-Nya, upaya preventif menyelamatkan anak-anak dari gangguan setan.
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا اسْتَجْنَحَ اللَّيْلُ – أَوْ كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ – فَكُفُّوا صِبْيَا نَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ تَنْتَشِرُ حِيْنَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ الْعِشَاءِ فَخَلُّوهُمْ، وَأَغْلِقْ بَابَكَ وَاذْكُرِ اسْمَ الله… الْحَدِيْثَ
“Apabila malam telah datang (setelah matahari tenggelam), tahanlah anak-anak kalian, karena setan bertebaran ketika itu. Apabila telah berlalu sesaat dari waktu ‘Isya lepaskanlah (biarkanlah) mereka, tutuplah pintumu, dan sebutlah nama Allah (dengan mengucapkan bismillah)…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Al-Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:
“Dalam hadist ini terdapat sejumlah kebaikan dan adab yang mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat. Nabi saw memerintahkan umatnya untuk melakukan adab-adab ini karena dengan melakukannya berarti menempuh sebab keselamatan dari gangguan setan. Setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup dan tidak dapat pula mengganggu anak kecil dan selainnya apabila dilakukan perkara ini (dengan menyebut nama Allah/mengucapkan bismillah).”
Ibnul Jauzi rhm. menyatakan bila anak-anak kecil berkeliaran di luar rumah pada waktu tersebut dikhawatirkan mereka akan mendapat gangguan dari setan sementara anak-anak umumnya belum dapat berdzikir dimana dengannya bisa membentengi diri mereka dari setan. Setan ini ketika bertebaran mereka bergantungan dengan apa yang memungkinkan bagi mereka untuk bergantung.
Al-Mubarakfuri rhm. menyatakan bahwa setan ini bisa dikatakan tertolak untuk masuk ke rumah seseorang dari seluruh sisinya dengan barakah tasmiyah (ucapan bismillah). Dalam hadist hanya disebutkan perintah menutup pintu (dengan membaca bismillah) karena pintu merupakan bagian yang paling mudah untuk dilalui ketika masuk ke dalam rumah. Bila setan ini tertolak untuk masuk lewat pintu (karena pintunya tertutup dengan mengucapkan bismillah) maka tentunya setan ini lebih tertolak lagi untuk masuk ke dalam rumah lewat bagian rumah yang lebih sulit dilalui.
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rhm. berkata: “Menyebut nama Allah akan memisahkan setan dari melakukan perkara-perkara yang disebutkan. Dengan demikian, bila tidak disebut nama Allah, setan bisa melakukan perkara-perkara tersebut.”
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ الله عِنْدَ دُخُوْلِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لاَ مَبِيْتَ لَكُمْ وَ لاَ عَشَاءَ. وَ إِذَ دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ الله عِنْدَ دُخُوْ لِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيْتَ. وَ إِذَا لَمْ يَذْكُرِ الله عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَيْتَ وَالْعَشَاءَ.
“Apabila seseorang masuk ke rumahnya dalam keadaan berzikir kepada Allah ketika masuknya dan ketika memakan makannya, berkatalah setan: Tidak ada tempat bermalam bagi kalian dan tidak ada makan malam. Kalau orang itu masuk rumah, dia tidak berzikir ketika masuknya, berkatalah setan: Kalian mendapatkan tempat bermalam. Dan bila dia tidak berzikir ketika makan, berkatalah setan: Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim)
Maka sebagai orang tua, kita hendaknya berkomitmen dengan perintah Nabi saw untuk menjaga dan menghentikan anak-anak kecil kita dari bermain-main, bercanda dan berkeliaran pada saat matahari tenggelam. Kita ajak mereka masuk ke dalam rumah dan kita tutup pintu dengan mengucapkan basmalah. Dengan demikian semoga mereka terjaga dari gangguan setan yang mulai bergentayangan pada waktu menjelang malam. Wallahul Musta’an.
sumber: Majalah YDSUI
Subhanallah.. Sukron, bung.. Jadi ingat lagi adab masuk rumah..