Rabu, November 12, 2025
  • Home
  • PMB 2025/2026
  • ARTIKEL ISLAM
    • Aqidah
    • Fiqih
    • Tazkiyah
    • Hikmah
    • Tsaqafah
    • Doa
  • NASKAH KHUTBAH
    • Khutbah Jum’at
    • Khutbah Id
    • Ramadhan
  • KOLOM MAHASANTRI
  • KABAR MA’HAD
  • VIDEO KAJIAN
mahadannur.id
  • Home
  • PMB 2025/2026
  • ARTIKEL ISLAM
    • Aqidah
    • Fiqih
    • Tazkiyah
    • Hikmah
    • Tsaqafah
    • Doa
  • NASKAH KHUTBAH
    • Khutbah Jum’at
    • Khutbah Id
    • Ramadhan
  • KOLOM MAHASANTRI
  • KABAR MA’HAD
  • VIDEO KAJIAN
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Khutbah

Khutbah Jum’at: Membuka Pintu Rezeki Melalui Ibadah

Admin by Admin
30/10/2025
in Khutbah, Kolom Mahasantri
0
Khutbah Jum'at: Membuka Pintu Rezeki Melalui Ibadah

Photo by Zülfü Demir

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Artikel lainnya

Khutbah Jum’at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang

Khutbah Jum’at: Meraih Pahala Syahid

Khutbah Jum’at: Hari Kiamat; Saat Penyesalan Tak Lagi Berguna

Khutbah Jum’at: Membuka Pintu Rezeki Melalui Ibadah
Penulis: M. Dzulfikar Fadhil
(Mahasantri Ma’had Aly An-Nuur) 

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

 فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقٌوْنَ، فَقَالَ الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

 وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وَقَالَ النَّبِيُّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

أَمَّا بَعْدُ

Download PDF di sini.

Khutbah Pertama

Jama’ah hadirin sidang Shalat Jum’at yang dimuliakan oleh Allah ﷻ.

Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah ﷻ. Dzat yang telah memberikan berbagai nikmat kepada kita. Mulai dari nikmat sehat, sempat hingga nikmat paling besar berupa nikmat iman dan islam.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa berpegang teguh kepada sunnahnya hingga akhir zaman kelak.

Kemudian, khatib mewasiatkan kepada diri pribadi maupun jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah ﷻ, karena bekal terbaik untuk dibawa menghadap Allah ﷻ adalah taqwa.

وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ

“Berbekallah kalian karena sesungguhnya bekal terbaik adalah takwa.”

Jama’ah hadirin sidang Shalat Jum’at yang dimuliakan oleh Allah ﷻ.

Rezeki merupakan sarana untuk menjalani kehidupan dunia. Namun, kehidupan setiap orang di dunia tentu berbeda, ada yang memiliki kadar rezeki yang banyak dan ada pula yang sedikit.

Seringkali manusia meyakini banyak dan sedikitnya rezeki itu adalah hasil dari usahanya semata, padahal itu semua sudah ditetapkan Allah ﷻ. 

Dampak dari keyakinan ini adalah seseorang cenderung fokus untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Ia tidak peduli dari mana hasil itu didapatkan, sehingga tidak adanya keberkahan dari hasil tersebut meskipun jumlahnya banyak.

Keberkahan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Betapa banyak orang yang menyepelekan keberkahan, hidupnya mengalami kesengsaraan walaupun bergelimang harta. 

Sebagaimana tidak sedikit orang yang bahagia meski dalam kondisi tidak memiliki banyak materi sebab perhatiannya dalam mencari rezeki yang berkah. 

Berkah itu tidak selalu dengan banyaknya harta. Bisa jadi, Allah ﷻ memberikan kecukupan pada rezeki yang didapatkan seseorang dengan hati yang menerima tanpa keluhan dan pekerjaan yang tidak sampai melupakan diri dari menunaikan hak Allah ﷻ yakni beribadah.

Oleh karena itu, seorang muslim dalam mencari rezeki sebaiknya tidak sampai memalingkan dari melaksanakan ibadah kepada Allah ﷻ. Karena pada dasarnya tidaklah manusia itu diciptakan melainkan hanya untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana dalam firman Allah ﷻ

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ * مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ * إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلۡقُوَّةِ ٱلۡمَتِينُ* 

“Tidaklah Aku (Allah ﷻ) menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat: 56-58)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya mengatakan

وَمَعْنَى الْآيَةِ أَنَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى خَلَقَ الْعِبَادَ لِيَعْبُدُوهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، فَمَنْ أَطَاعَهُ جَازَاهُ أَتَمَّ الْجَزَاءِ، وَمَنْ عَصَاهُ عَذَّبَهُ أَشَدَّ الْعَذَابِ. وَأَخْبَرَ أَنَّهُ غَيْرُ مُحْتَاجٍ إِلَيْهِمْ، بَلْ هُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَيْهِ فِي جَمِيعِ أَحْوَالِهِمْ، فَهُوَ خَالِقُهُمْ وَرَازِقُهُمْ.

“Makna ayat ini adalah: bahwasannya Allah ﷻ menciptakan para hamba untuk beribadah semata kepada-Nya. Barangsiapa yang mentaati-Nya maka Allah ﷻ akan memberikan kesempurnaan balasan, dan barangsiapa yang tidak patuh kepada-Nya maka Allah akan menimpakan atasnya hukuman yang keras. 

Allah ﷻ mengabarkan bahwasannya Dia tidak membutuhkan pemberian apapun dari para hamba-Nya, justru para hamba-Nya lah yang sangat membutuhkan  Allah ﷻ dalam segala hal.”

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’at rahimakumullah.

Dalam Islam, seseorang tidak dilarang untuk melakukan berbagai usaha dalam mencari rezeki, akan tetapi apabila seseorang hanya menggantungkan harapan atas usaha yang dilakukan tanpa menggantungkan harapannya kepada Allah ﷻ selepas usaha itu adalah hal yang salah. 

Artinya seorang muslim tidak boleh meninggalkan ibadah hanya karena sibuk mencari rezeki, justru dengan ibadah seseorang akan mendapatkan ketenangan hati dalam mencari rezeki. Sehingga ia akan senantiasa merasa cukup dan ridha atas ketetapan Allah ﷻ atasnya.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

لاَ تَسْتَبْطِئُوْا الرِّزْقَ, فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوْتَ العَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَ آخِرَ رِزْقٍ هُوَ لَهُ, فَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ, أَخْذِ الحَلاَلِ وَ تَرْكِ الحَرَامِ

“Janganlah menganggap rezeki kalian lambat turun. Sesungguhnya, tidak ada seorang pun yang mati melainkan setelah sempurna rizkinya. Carilah rezeki dengan cara yang baik (dengan) mengambil yang halal dan meninggalkan perkara yang haram.” (Hadits Shahih, HR. Ibnu Hibban dan Al Hakim)

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’at rahimakumullah.

Setiap kadar rezeki manusia sudah ditetapkan. Ada yang mendapatkan kadar sedikit maupun banyak, dan mari yakini bahwasannya seseorang tidak akan meninggal dunia melainkan telah sempurna rezeki yang telah ditetapkan atasnya. 

Oleh sebab itu, tidak ada gunanya mencari rezeki dengan cara yang haram. Mari mencari rezeki dengan cara yang halal, dan hal itu bisa dilakukan dengan baik apabila seseorang memperhatikan ibadahnya serta lebih memfokuskan diri untuk urusan akhiratnya dibanding dengan urusan dunia.

Sebab seseorang yang lebih memfokuskan urusan akhiratnya Allah ﷻ akan menjadikan kekayaan di dalam hatinya. Sebagaimana dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ ‌كَانَتِ ‌الدُّنْيَا هَمَّهُ، فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ، جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ

“Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, Allah ﷻ akan memecah belah urusannya, dan akan dijadikan kefakiran di antara kedua matanya. Tidaklah ia mendapatkan sesuatu dari dunia melainkan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan baginya.

Namun, barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, Allah ﷻ akan memudahkan urusannya, dan akan dijadikan kekayaan dalam hatinya, dan dunia akan didatangkan baginya dalam keadaan tunduk.”

Syeikh Muhammad Fuad Abdul Baqi menjelaskan kalimat terakhir dari hadits tersebut

وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ أَيْ مَقْهُورَةٌ. وَالْحَاصِلُ أَنَّ مَا كُتِبَ لِلْعَبْدِ مِنَ الرِّزْقِ يَأْتِيهِ لَا مَحَالَةَ، إِلَّا أَنَّهُ مَنْ طَلَبَ الْآخِرَةَ أَتَتْهُ بِغَيْرِ تَعَبٍ، وَمَنْ طَلَبَ الدُّنْيَا أَتَتْهُ بِتَعَبٍ وَشِدَّةٍ

“Maksud dari (dan dunia didatangkan untuknya dalam keadaan tunduk) adalah dipaksa. Bahwasannya urusan rezeki akan datang kepada hamba sesuai apa yang telah ditetapkan untuknya. Akan tetapi orang yang lebih memfokuskan akhirat, rezeki akan mendatanginya tanpa harus bersusah payah. Sedangkan orang yang lebih mementingkan dunia rezeki akan datang kepadanya dengan penuh kelelahan dan susah payah.”

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’at rahimakumullah.

Dengan berbagai penjelasan tadi, benarlah apa yang difirmankan oleh Allah ﷻ dalam surat At-Thalaq:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا 2 وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah ﷻ, maka Allah akan memberikan solusi atas berbagai urusannya, dan akan diberikan rezeki untuknya dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Maka, mari perbaiki ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan cara memperbaiki ibadah. Sebab dengan memperbaiki ibadah, seseorang tidak hanya akan mendapatkan kenikmatan dunia tetapi dengan izin Allah ﷻ ia akan mendapatkan kenikmatan kelak di akhirat.

Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ: اتَّقُوا اللَّهَ فَإِنَّ تَقْوَاهُ أَفْضَلُ مُكْتَسَبٍ

Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah.

Pada khutbah yang kedua ini, mari kita bersama-sama melantunkan doa kepada Allah ﷻ, semoga dengan doa yang kita panjatkan, Allah ﷻ berkenan untuk segera mengabulkan setiap doa-doa yang kita langitkan. 

Karena hanya kepada-Nya lah kita berharap, dan hanya kepada-Nya lah semua akan kembali.

‎إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعْوَاتِ

اللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ، وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا قَضَيْتَهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ, وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ, وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Related

Tags: Khutbah Jum'atKolom Mahasantri
Previous Post

Khutbah Jum’at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang

Admin

Admin

Related Posts

Khutbah Jum'at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang
Khutbah

Khutbah Jum’at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang

by Satrio Kusumo
23/10/2025
Khutbah Jum'at: Meraih Pahala Syahid
Khutbah

Khutbah Jum’at: Meraih Pahala Syahid

by Satrio Kusumo
16/10/2025
Khutbah Jum'at: Hari Kiamat; Saat Penyesalan Tak Lagi Berguna
Khutbah

Khutbah Jum’at: Hari Kiamat; Saat Penyesalan Tak Lagi Berguna

by Admin
09/10/2025
Khutbah Jum'at: Kenapa Kita Harus Memanjatkan Doa?
Khutbah

Khutbah Jum’at: Kenapa Kita Harus Memanjatkan Doa?

by Satrio Kusumo
02/10/2025
Keutamaan dan Keajaiban Istighfar
Kolom Mahasantri

Keutamaan dan Keajaiban Istighfar

by Satrio Kusumo
29/09/2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Aqidah
  • Doa
  • Fiqih
  • Hikmah
  • Kabar Ma'had
  • Khutbah
  • Kolom Mahasantri
  • Ramadhan
  • Tafsir
  • Tazkiyah
  • Tsaqafah
  • Udhiyah
  • Uncategorized
  • Unduhan
  • Uswah
  • Video
  • Home
  • PMB 2025/2026
  • ARTIKEL ISLAM
  • NASKAH KHUTBAH
  • KOLOM MAHASANTRI
  • KABAR MA’HAD
  • VIDEO KAJIAN
Menerangi Umat Dengan Cahaya Ilmu

© 2021 mahadannur.id - Ma'had 'Aly An-Nuur Liddirosat Al Islamiyah mahadannur.

No Result
View All Result
  • Home
  • PMB 2025/2026
  • ARTIKEL ISLAM
    • Aqidah
    • Fiqih
    • Tazkiyah
    • Hikmah
    • Tsaqafah
    • Doa
  • NASKAH KHUTBAH
    • Khutbah Jum’at
    • Khutbah Id
    • Ramadhan
  • KOLOM MAHASANTRI
  • KABAR MA’HAD
  • VIDEO KAJIAN

© 2021 mahadannur.id - Ma'had 'Aly An-Nuur Liddirosat Al Islamiyah mahadannur.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist