Rabu, November 12, 2025
  • Home
  • PMB 2025/2026
  • ARTIKEL ISLAM
    • Aqidah
    • Fiqih
    • Tazkiyah
    • Hikmah
    • Tsaqafah
    • Doa
  • NASKAH KHUTBAH
    • Khutbah Jum’at
    • Khutbah Id
    • Ramadhan
  • KOLOM MAHASANTRI
  • KABAR MA’HAD
  • VIDEO KAJIAN
mahadannur.id
  • Home
  • PMB 2025/2026
  • ARTIKEL ISLAM
    • Aqidah
    • Fiqih
    • Tazkiyah
    • Hikmah
    • Tsaqafah
    • Doa
  • NASKAH KHUTBAH
    • Khutbah Jum’at
    • Khutbah Id
    • Ramadhan
  • KOLOM MAHASANTRI
  • KABAR MA’HAD
  • VIDEO KAJIAN
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Khutbah

Khutbah Jum’at: Meraih Pahala Syahid

Satrio Kusumo by Satrio Kusumo
16/10/2025
in Khutbah
0
Khutbah Jum'at: Meraih Pahala Syahid

Photo by Engin Akyurt

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Artikel lainnya

Khutbah Jum’at: Membuka Pintu Rezeki Melalui Ibadah

Khutbah Jum’at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang

Khutbah Jum’at: Hari Kiamat; Saat Penyesalan Tak Lagi Berguna

Khutbah Jum’at: Meraih Pahala Syahid
Penulis: Qodri Fathurrahman
(Staf Pengajar Ma’had Aly An-Nuur) 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

 فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقٌوْنَ، فَقَالَ الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

 وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وَقَالَ النَّبِيُّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

أَمَّا بَعْدُ

Download PDF di sini.

Khutbah Pertama

Jama’ah hadirin sidang Shalat Jum’at yang dimuliakan oleh Allah ﷻ.

Mari kita awali khutbah pada hari yang mulia ini dengan bersyukur kepada Allah ﷻ, Rabb yang Maha Mendengar, Rabb yang Maha Mengabulkan segala doa bagi seluruh hamba yang mau berdoa kepada-Nya. 

Dia Maha Mengetahui dengan apa yang terbaik bagi diri kita, bahkan Dia lebih tahu tentang keadaan diri kita dibanding kita sendiri. 

Setiap apa yang Allah ﷻ tetapkan, pasti tersimpan hikmah dan pelajaran bagi mereka yang mau merenungkannya. 

Dia lah Allah, Dzat yang tidak akan pernah mengkhianati hamba yang mau berserah diri dan yakin kepada ketentuan-Nya.

Shalawat serta salam mari senantiasa kita gemakan kepada sayyidul anbiya’ wal mursalin, pemimpinnya para Nabi dan juga Rasul, yaitu Nabiyullah Muhammad ﷺ.

Dengan perantara risalah yang beliau bawa, umat manusia tidak lagi kehilangan tempat berharap atas segala harapan yang mereka dambakan. 

Manusia menjadi mengenal Allah ﷻ, Dzat yang kepada-Nya lah segala harapan disandarkan dan diserahkan. 

Tidak ada harapan yang menjadi sia-sia, dan tidak ada keinginan yang berujung hampa, karena Dia lah Rabb yang Maha Kuasa atas segalanya.

Tak lupa, kami selaku khatib, mewasiatkan kepada diri kami pribadi, dan umumnya kepada para jama’ah sekalian, mari senantiasa kita perbaiki kualitas serta kuantitas ketakwaan kita kepada Allah ﷻ.

Takwa adalah bekal terbaik yang akan kita bawa ketika menghadap Allah ﷻ. Takwa lah yang menjadi penentu derajat seorang hamba di sisi Allah, ketika segala apa yang kita punya tak lagi bernilai dan memberikan manfaat apa-apa.     

Jama’ah hadirin sidang Shalat Jum’at yang dimuliakan oleh Allah ﷻ.

Beberapa waktu lalu, dunia pesantren berduka atas musibah ambruknya mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin, 29 September 2025. 

Tercatat ada 104 orang yang dinyatakan selamat dan 67 korban yang meninggal dunia.

Musibah tersebut merupakan ujian berat bagi keluarga pesantren, apalagi bagi orang tua para santri yang menjadi korban. 

Perasaan sedih dan terpukul begitu dirasakan oleh mereka. Tentu saja, karena mereka telah kehilangan anak-anak didik dan putra-putra yang tentu amat dicintainya, untuk selamanya. 

Namun yang menentramkan hati, mereka meninggal dunia dalam kondisi yang baik (husnul khatimah) insyaAllah. 

Karena, selain berstatus sebagai thalabul ilmi, mereka meninggal dalam keadaan sedang melaksanakan amal ketaatan yaitu shalat berjamaah.

Belum lagi kondisinya sedang tertimpa reruntuhan bangunan yang oleh Rasulullah dikategorikan mati syahid.

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’at rahimakumullah.

Syahid secara bahasa merupakan turunan dari kata sya-hi-da yang artinya bersaksi atau hadir. Saksi kejadian, artinya hadir dan ada di tempat kejadian.

Adapun ulama, berbeda pendapat tentang alasan mengapa seseorang disebut syahid.

Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan pendapat ulama tentang makna syahid. 

Di antaranya, karena orang yang mati syahid hakekatnya masih hidup, seolah ruhnya menyaksikan, artinya hadir. 

Ada juga yang berpendapat, karena Allah dan para malaikatnya bersaksi bahwa dia ahli surga. 

Pendapat lainnya, karena ketika ruhnya keluar, dia menyaksikan bahwa dirinya akan mendapatkan pahala syahid yang dijanjikan.

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’at rahimakumullah.

Kata syahid adalah istilah syar’i, digunakan untuk menyebut orang yang meninggal di medan jihad dalam rangka menegakkan kalimat Allah. 

Namun Rasulullah ﷺ juga menyebutkan istilah syahid bagi mereka yang meninggal di luar medan jihad

الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ في سَبِيلِ اللَّهِ الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ والذي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ

“Mati syahid itu ada tujuh, selain yang terbunuh di jalan Allah: Meninggal karena tha’un, meninggal karena tenggelam, meninggal karena sakit tulang rusuk, meninggal karena sakit perut, meninggal karena terbakar, meninggal karena tertimpa benda keras, dan wanita yang meninggal karena mengandung atau melahirkan bayinya juga syahid.” (HR. Abu Daud)

Tujuh syahid yang dimaksud oleh hadits di atas adalah Syahid Akhirat saja, bukan Syahid Dunia Akhirat. 

Hal itu dikarenakan mati syahid ada tiga macam; Syahid Dunia Akhirat, Syahid Akhirat saja, dan Syahid Dunia saja.

Syahid Dunia Akhirat, adalah seorang muslim yang gugur di medan perang/jihad untuk meninggikan Kalimatullah. 

Syahid golongan ini tidak dimandikan dan tidak dishalati, tapi langsung dikebumikan dengan darah yang ada padanya dengan pakaian yang dikenakannya.

Syahid Dunia saja, maksudnya orang yang gugur dalam jihad tetapi niat jihadnya bukan karena Allah, seperti berjihad karena riya’, sum’ah, mendapat ghanimah dan lain lain. 

Syahid golongan ini diperlakukan seperti syahid dunia akhirat dari segi tidak dimandikan dan tidak dishalati, tetapi di akhirat tidak mendapatkan apa-apa.

Syahid Akhirat saja, adalah orang-orang yang wafat karena sebab-sebab yang dinyatakan oleh nash seperti sakit perut/diare, tertimpa reruntuhan, terbakar, tenggelam, melahirkan dan lain-lain, seperti yang disebutkan hadits di atas. 

Sehingga mereka mendapatkan pahala mati syahid namun tetap diperlakukan seperti mayat muslim pada umumnya, yakni dimandikan, dan dishalati.

Ma’asyiral muslimin, jama’ah jum’at rahimakumullah.

Allah memberikan pahala istimewa kepada orang yang meninggal dunia dalam keadaan syahid. 

Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang yg mati syahid mendapatkan enam hal di sisi Allah: Diampuni dosa-dosanya sejak pertama kali darahnya mengalir, diperlihatkan kedudukannya di surga, diselamatkan dari siksa kubur, dibebaskan dari ketakutan yg besar, dihiasi dengan perhiasan iman, dinikahkan dengan bidadari dan dapat memberikan syafaat kepada tujuh puluh orang kerabatnya.” (HR. Ibnu Hibban)

MasyaAllah, begitu mulianya orang yang dipilih oleh Allah meninggal dunia dalam keadaan syahid.  

Sedih, memang iya, namun semoga keluarga tidak terus menerus berlarut dalam kesedihan. 

Mestinya mereka bahagia, karena anak-anak mereka telah dipilih oleh Allah meninggal dunia dalam keadaan syahid. 

Bahkan mendapatkan dua pahala syahid sekaligus, insyaAllah. Pertama, meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan. 

Kedua, status mereka sedang thalabul ilmi. Rasulullah ﷺ pernah menyebutkan, “Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam rangka mencari ilmu maka ia fisabilillah (berada di jalan Allah) hingga kembali.” (HR. Tirmidzi)

Ulama menyebutkan, meski thalibul ilmi (penuntut ilmu) belum berangkat jihad ke medan perang, namun kesibukan mereka dalam mengkaji ilmu akan mendapatkan pahala sebagaimana pahalanya mujahid. Wallahu a’lam.

Semoga uraian tersebut bisa menjadi pelipur lara bagi keluarga yang ditinggalkan -dan juga bagi siapa saja yang mendapatkan ujian semisal- sehingga bisa sabar dan tabah dalam menghadapi musibah tersebut.

Ya Allah, jadikanlah sisa hidup kami sebagai penambah amal kebaikan dan dan jadikanlah kematian kami sebagai penghenti dari melakukan amal keburukan. Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ: اتَّقُوا اللَّهَ فَإِنَّ تَقْوَاهُ أَفْضَلُ مُكْتَسَبٍ

Ma’asyiral muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah.

Pada khutbah yang kedua ini, mari kita bersama-sama melantunkan doa kepada Allah ﷻ, semoga dengan doa yang kita panjatkan, Allah ﷻ berkenan untuk segera mengabulkan setiap doa-doa yang kita langitkan. 

Karena hanya kepada-Nya lah kita berharap, dan hanya kepada-Nya lah semua akan kembali.

‎إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعْوَاتِ

اللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ، وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا قَضَيْتَهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ, وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ, وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Related

Tags: Khutbah Jum'atma'had 'aly an-nuur
Previous Post

Khutbah Jum’at: Hari Kiamat; Saat Penyesalan Tak Lagi Berguna

Next Post

Khutbah Jum’at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang

Satrio Kusumo

Satrio Kusumo

Related Posts

Khutbah Jum'at: Membuka Pintu Rezeki Melalui Ibadah
Khutbah

Khutbah Jum’at: Membuka Pintu Rezeki Melalui Ibadah

by Admin
30/10/2025
Khutbah Jum'at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang
Khutbah

Khutbah Jum’at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang

by Satrio Kusumo
23/10/2025
Khutbah Jum'at: Hari Kiamat; Saat Penyesalan Tak Lagi Berguna
Khutbah

Khutbah Jum’at: Hari Kiamat; Saat Penyesalan Tak Lagi Berguna

by Admin
09/10/2025
Khutbah Jum'at: Kenapa Kita Harus Memanjatkan Doa?
Khutbah

Khutbah Jum’at: Kenapa Kita Harus Memanjatkan Doa?

by Satrio Kusumo
02/10/2025
Khutbah Jum'at: Kala Doa Tak Kunjung Dikabulkan
Khutbah

Khutbah Jum’at: Kala Doa Tak Kunjung Dikabulkan

by Satrio Kusumo
25/09/2025
Next Post
Khutbah Jum'at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang

Khutbah Jum'at: Empat Solusi Menghindari Lilitan Utang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Aqidah
  • Doa
  • Fiqih
  • Hikmah
  • Kabar Ma'had
  • Khutbah
  • Kolom Mahasantri
  • Ramadhan
  • Tafsir
  • Tazkiyah
  • Tsaqafah
  • Udhiyah
  • Uncategorized
  • Unduhan
  • Uswah
  • Video
  • Home
  • PMB 2025/2026
  • ARTIKEL ISLAM
  • NASKAH KHUTBAH
  • KOLOM MAHASANTRI
  • KABAR MA’HAD
  • VIDEO KAJIAN
Menerangi Umat Dengan Cahaya Ilmu

© 2021 mahadannur.id - Ma'had 'Aly An-Nuur Liddirosat Al Islamiyah mahadannur.

No Result
View All Result
  • Home
  • PMB 2025/2026
  • ARTIKEL ISLAM
    • Aqidah
    • Fiqih
    • Tazkiyah
    • Hikmah
    • Tsaqafah
    • Doa
  • NASKAH KHUTBAH
    • Khutbah Jum’at
    • Khutbah Id
    • Ramadhan
  • KOLOM MAHASANTRI
  • KABAR MA’HAD
  • VIDEO KAJIAN

© 2021 mahadannur.id - Ma'had 'Aly An-Nuur Liddirosat Al Islamiyah mahadannur.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist