Antara 10 Hari Pertama Dzulhijjah dan 10 Hari Terakhir Ramadhan Manakah Yang Lebih Utama?
View this post on Instagram
Para ulama’ berselisih pendapat manakah yang lebih utama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah atau 10 hari terakhir Ramadhan.
-
Sebagian ulama’ berpendapat bahwa 10 akhir Ramadhan lebih utama, alasannya karena di dalamnya ada lailatul qadr yang lebih baik dari 1000 bulan.
-
Kebanyakan ulama’ berpendapat (bahkan ini adalah pendapat ulama’ yang paling banyak)
bahwa 10 hari pertama Dzulhijjah lebih utama dari 10 hari akhir Ramadhan.
Alasannya karena dua hal:
Alasan pertama; karena hadits-hadits secara jelas menyebutkan bahwa 10 (siang) hari di awal Dzulhijjah adalah hari-hari terbaik secara mutlak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».
“Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh siang hari pertama Dzulhijjah, pen.).”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati syahid dan hartanya diambil musuh, pen.).” (HR. Ahmad 1968, Bukhari 969, dan Tirmidzi 757).
Alasan kedua; karena di dalam 10 hari pertama Dzulhijjah terkumpul di dalamnya semua induk ibadah. Keistimewaan tersebut tidak mungkin bisa berkumpul di 10 akhir Ramadhan atau hari-hari lainnya dalam setahun.
Di 10 awal Dzulhijjah terkumpul: Shalat, Puasa, Zakat (Mal), Haji, dan penyembelihan Udhiyah pada Hari Raya iedul Adha.
-
Pendapat dengan perincian 10 hari pertama Dzulhijjah maksudnya siang harinya, lebih utama dari 10 siang hari terakhir Ramadhan. Dan 10 malam terakhir Ramadhan yang di dalamnya ada lailatul qadr, lebih utama dari 10 malam pertama Dzulhijjah
Pendapat ini dipegangi oleh sebagian ulama’, inilah yang dipilih oleh Ibnu Katsir, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qoyyim, dan sekelompok ulama’. Mereka berkata, “dengan perincian ini, hilanglah kesamaran dan terangkatlah kemusykilan”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ditanya ‘mana yang lebih utama antara 10 hari pertama Dzulhijjah dan 10 hari terakhir Ramadhan,* beliau menjawab:
أيام عشر ذي الحجة أفضل من أيام العشر من رمضان والليالي العشر الأواخر من رمضان أفضل من ليالي عشر ذي الحجة .اهـ
(الفتاوى 25/287 )
“Sepuluh siang hari awal Dzulhijjah lebih utama dari sepuluh siang hari akhir Ramadhan. Dan sepuluh malam terakhir Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam pertama Dzulhijjah” (Majmu’ Fatawa 25/287)
*Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah* mengomentari ungkapan Syaikhul Islam dengan berkata,
وقال ابن القيم الجوزية ( بدائع الفوائد، 3/660 ): وإذا تأمل الفاضل اللبيب هذا الجواب وجده شافيا كافيا، فإنه ليس من أيام العمل فيها أحب إلى الله من أيام عشر ذي الحجة. وفيها يوم عرفة ويوم النحر ويوم التروية
وأما ليالي عشر رمضان فهي ليالي الأحياء التي كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يحييها كلها، وفيها ليلة خير من ألف شه
فمن أجاب بغير هذا التفصيل، لم يمكنه أن يدلي بحجة صحيحة
“Orang yang pintar, cerdas jika memperhatikan jawaban ini, maka ia akan mendapati jawaban tersebut adalah jawaban yang mencukupi dan melegakan hati (jawaban Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah-red). Yaitu sesungguhnya tidak ada siang hari-hari beramal shalih di dalamnya lebih Allah Ta’ala cintai dari sepuluh siang hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan di dalamnya terdapat hari Arafah (9 Dzulhijjah), hari An-Nahr (penyembelihan udhiyah, 10 Dzulhijjah), dan hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah).”
“Adapun malam-malam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, maka itu adalah malam-malam yang dihidupkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi was allam yang mana beliau senantiasa menghidupkan malam-malam tersebut seluruhnya. Dan di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Baransiapa yang menjawab tentang permasalahan ini dengan jawaban selain yang sudah dirinci seperti ini, maka ia tidak akan mungkin untuk mendapatkan jawaban dengan dalil dan hujjah yang kuat dan benar.”
Manakah dari tiga pendapat ini yang paling kuat?
Sebetulnya tidak terlalu penting bagi kita menentukan mana tiga pendapat ini yang paling kuat. Apakah yang lebih utama 10 awal Dzulhijjah atau 10 akhir Ramadhan. Meski pendapat bahwa 10 awal Dzulhijjah lebih utama secara mutlak pada siang dan malamnya, dan lebih dekat pada kebenaran dan telah ditunjukkan oleh dhohirnya hadits-hadits.
Yang paling penting bagi kita adalah mendapatkan keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini yang keutamaannya dilalaikan atau tidak diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin hari ini.
Jangan lewatkan kesempatan berharga ini. Mari kita isi 10 hari terbaik di dunia ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah) dengan lebih giat mengerjakan amalan wajib dan sunnah. Wallahu a’lam bishawab.