Kedatangan bulan Ramadhan setiap tahunnya menjadi penghibur, penyejuk hati, sekaligus peluang meraup pahala bagi orang mukmin.
Bagaimana tidak, beribu keutamaan ditawarkan di bulan ini. Pahala diobral, ampunan Allah subhanahu wa ta’ala bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu.
Seorang hamba yang menyadari kurangnya bekal yang dimiliki untuk menghadapi hari perhitungan kelak, atau seorang hamba yang menyadari betapa dosa melumuri dirinya, tidak ada rasa kecuali berbahagia dengan kedatangan tamu yang mulia ini.
Bulan ramadhan adalah bulan yang telah Allah Subhanahu wa ta’ala siapkan untuk para hamba-Nya yang beriman agar senantiasa memperbanyak amal ibadah, baik itu berupa amal qalbi (hati), jawarih (anggota badan), maupun ibadah maal (harta).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh kepada umatnya berbagai macam bentuk ibadah di bulan Ramadhan. Diantara ibadah-ibadah tersebut adalah dengan memperbanyak sedekah.
Dalam hadits, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan orang yang paling gemar bersedekah.
Sebagaimana yang dikatakan oleh ibunda Aisyah dan juga sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhum:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، َوكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِي رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ ، فَالرَّسُوْلُ اللهِش صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al–Qur’an, dan kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam semakin dermawan tatkala berada di bulan Ramadhan.
Digambarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki bulan Ramadhan, sangat bersemangat untuk bersedekah, bahkan diumpamakan seperti angin yang berhembus kencang tanpa ada rintangan yang bisa menghalangi.
Karenanya Imam An-Nawawi Al-Bantani mengatakan:
الْإِكْثَارُ مِنَ الصَّدَقَةِ فِيْ رَمَضَانَ لَا سِيَمَا فِيْ عَشْرِهِ الْأَوَاخِرِ
“Seseorang dianjurkan untuk memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan, terlebih lagi pada 10 hari terakhirnya,” (Lihat Syekh An-Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain: 183).
Keutamaan Bersedekah di Bulan Ramadhan
Dengan memberikan contoh kepada umatnya, seakan-akan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pesan tersirat bahwa sedekah di bulan Ramadhan lebih utama dari pada sedekah di bulan-bulan selainnya.
Adapun keutamaan sedekah di bulan Ramadhan secara tersurat adalah sebagai berikut:
Sebaik-Baik Sedekah adalah Sedekah di Bulan Ramadhan
Dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallu ‘anhu disebutkan:
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
“Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. At-Tirmidzi)
Juga sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim).
Para Ulama kemudian menarik simpulan bahwa berbagai hadits tersebut merupakan anjuran umat Islam untuk memperbanyak sedekah dan berbuat baik secara umum mengingat ganjaran kebaikan yang berlipat ganda pada bulan Ramadhan.
Pahala Sedekah Dilipatgandakan
وَمُبَادَرَتُهُ لِإِكْثَارِ الصَّدَقَةِ لِأَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَجَوَدَ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ، وَبِالْجُمْلَةِ فَيُكْثِرُ فِيْهِ مِنْ أَعْمَالِ الْخَيْرِ لِأَنَّ الْعَمَلَ يُضَاعَفُ فِيْهِ عَلَى الَعمَلِ فِيْ غَيْرِهِ مِنْ بَقِيَّةِ الشُّهُوْرِ
“(Orang berpuasa) dianjurkan segera memperbanyak sedekah, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang paling murah hati di Bulan Ramadhan. Seseorang dapat melakukan kebaikan secara umum karena ganjaran amal kebaikan apapun bentuknya akan dilipatgandakan dibandingkan ganjaran amal kebaikan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan.” (HR. At-Tirmidzi)
Mendapatkan Pahala Sebagaimana Pahala Orang yang Berpuasa
Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi. Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
Padahal hidangan berbuka puasa bisa cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam haditsnya,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al-Albani di Shahih At-Tirmidzi, 696)
Betapa Allah subhanahu wa ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.
Dimudahkan untuk Melakukan Sedekah
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan, setan berkata:
فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al A’raf: 16)
Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun, di bulan Ramadhan ini Allah Subhanahu wa ta’ala memudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no. 1079)
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu berbedanya dengan bulan lain. Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya. Subhanallah. [Abdurrahman Badar]