Catatan Dai Ramadhan dari Pelosok Kampung Mualaf Desa Lapela, Kec. Siwalalat, Pulau Seram Timur, Maluku Tengah
Oleh Ghoyyats Fikrus Shorih dan Naufal Alwan (Mahasantri Ma’had Aly An-Nuur)
Pada Bulan Suci Ramadhan tahun ini Ma’had Aly An-Nuur bekerja sama dengan beberapa lembaga dakwah berkesempatan untuk mengadakan kegiatan Safari Dakwah Ramadhan.
Kegiatan safari ini diikuti oleh 59 orang mahasantri yang duduk di Semester IV dan VI. Alhamdulillah mereka yang ikut dalam kegiatan dakwah ini menyebar ke berbagai wilayah pelosok di Indonesia, seperti:
1. Pulau Sumatera: Kep. Mentawai, Bukit Tinggi, Lampung
2. Pulau Kalimantan: Sambas, Tarakan
3. Pulau Sulawesi: Luwu Utara, Makassar, Ampana
4. Pulau Maluku: Masohi, Pulau Obi
5. Pulau Jawa: Gunungkidul, Karanganyar, Semarang, Temanggung, Banyumas, Bekasi, Banten
Adapun laporan kali ini datang dari kami Mahasantri Ma’had Aly An-Nuur yang bertugas di Kampung mualaf di desa Lapela, Kec. Siwalalat, Pulau Seram Timur, Maluku Tengah.
Kabupaten Seram Bagian Timur memiliki luas wilayah kurang lebih 15.887,92 Km2 yang terdiri dari luas laut 11.935,84 Km2 dan luas daratan 3.952,08 Km2.
Jumlah sungai besar dan kecil yang langsung bermuara ke laut pada 4 kecamatan sebanyak 29 buah. Jumlah dimaksud belum termasuk anak-anak sungai yang bermuara ke sungai utama.
Terdapat 2 sungai besar yang tidak pernah mengalami kekeringan sepanjang tahun, yaitu Sungai Bobot (lebar lk. 70 M) di Kecamatan Werinama dan Sungai Masiwang (lebar lk. 85 M) yang membatasi Kecamatan Seram Timur dan Kecamatan Bula.
Karena secara geografis Kabupaten Seram Bagian Timur terletak di antara Benua Australia dan Benua Asia serta masih dalam kawasan lintang tropis dan dikelilingi oleh laut yang cukup luas, maka iklim yang terdapat di kabupaten ini adalah iklim musim dan iklim taut tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun.
Alhamdulillah, kami perwakilan Dai Mahasantri Ma’had Aly An-Nuur wilayah Ambon berkesempatan untuk mengunjungi saudara kita di kampung mualaf di desa Lapela, Kecamatan Siwalalat, Pulau Seram Timur, Maluku Tengah, untuk mengetahui bagaimana kondisi terbaru masyarakat disana.
Pada kegiatan dakwah kali ini kami bersinergi dengan MCI (Mualaf Center Peduli Maluku) dan BSM (Bikers Shubuh Masohi).
Kami memulai perjalanan pada pukul 10.00 WIT dan tiba di lokasi pukul 14.00 WIT. Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan untuk menuju Desa Lapela dari Kota Masohi. Bukan masalah perjalanan yang memakan durasi begitu lama, akan tetapi medan terjal perjalanan yang begitu ekstrim yang membuat perjalanan ini begitu terkesan.
Dengan menyeberangi sungai, melalui jalan yang berlubang, serta melewati jalanan yang menanjak nan tinggi, rombongan kami yang terdiri dari 2 unit mobil beserta 3 unit sepeda motor akhirnya sampai di desa tujuan.
Kampung mualaf desa Lapela ini terletak di antara perkampungan masyarakat beragama Kristen. Itulah salah satu faktor yang membuat semakin rawan terjadi pemurtadan masyarakat Muslim.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Pak Khatib yang merupakan kepala suku Desa Lapela. Beliau berujar dengan miris bahwa terdapat sekitar 30-an warga yang justru murtad dari agamanya setelah menempuh pendidikan perkuliahan di kota Ambon.
Selain itu, memang kondisi yang paling memprihatinkan adalah faktor ekonomi.
Adapun rangkaian kegiatan dakwah yang kami lakukan di desa tersebut adalah
1. Menyampaikan materi Agama Islam untuk anak-anak melalui kegiatan outdoor.
2. Melaksanakan pembagian mushaf Al-Quran, mukena, busana muslim, sembako dan snack untuk anak-anak TPQ.
3. Mengadakan kajian Islami untuk warga desa.
Penyebaran dakwah di Indonesia belum merata. Masih banyak saudara kita di pedalaman, khususnya di kepulauan, yang tidak memiliki dai untuk membimbing mereka dalam beribadah.
Berharap nantinya akan ada dai yang bersedia tinggal untuk membersamai mereka dengan kurun waktu lama agar pembinaan kepada para mualaf ini dapat sempurna.
Mohon doa dan dukungannya bagi kami Dai Ramadhan yang sedang menempuh medan Dakwah di Pedalaman dan secara umum bagi seluruh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia.