1. Bersegera berbuka.
Rasulullah bersabda :
لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجِلُوا الْفِطْرَ
“Manusia tetap akan baik selama mereka bersegera berbuka.”[1]
2. Berbuka dengan kurma atau air. Dan yang lebih utama adalah dengan kurma.
عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِك قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ الله يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ, فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٍ فَتَمْرَاتً, فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَمْرَاتٍ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Dari Anas bin Malik, ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka dengan beberapa biji kurma basah ( ruthab ) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada, maka dengan beberapa biji kurma kering ( tamr ). Dan jika tidak ada, maka beliau minum beberapa teguk air.”[2]
3. Berdo’a ketika akan berbuka.
Adapun do’a yang dibaca Rasulullah ketika akan berbuka adalah :
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ الله
“Telah hilang dahaga, telah basah kerongkongan, dan telah tetap pahalanya, Insya Allah.”[3]
4. Sahur, yaitu makan dan minum diakhir malam dengan niat shaum.
Rasulullah bersabda :
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً
“Bersahurlah, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat barokah.”[4]
5. Mengakhirkan sahur hingga bagian akhir malam, yaitu sebelum terbitnya fajar shadiq.
Rasulullah bersabda :
عَجِّلُوا اْلإِفْطَارَ وَأَخِّرُوا السَّحُوْرَ
“Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.”[5]
HAL-HAL YANG DIMAKRUHKAN KETIKA SHAUM[6]
Adapun beberapa perkara yang dimakruhkan atas orang yang shaum, yang dikhawatirkan akan merusak shaumnya, walaupun sebenarnya tidak merusak shaum.
- Terlalu dalam ketika berkumur dan menghirup air ke hidung saat berwudhu’.
- Mencium, sebab terkadang dapat membangkitkan syahwat sehingga shaumnya rusak, baik karena keluar mani, atau kemudian menjadikan ia berjima’ ( menggauli isterinya ).
- Terus menerus memandang istri dengan syahwat.
- Berfikir urusan jima’.
- Bercumbu dengan isteri.
- Mencicipi masakan atau makanan.
- Berkumur-kumur bukan karena wudhu’, atau kepentingan lainnya yang dianggap perlu.
- Bercelak di awal siang.
- Berbekam, apabila khawatir menjadikan dirinya lemah dan membuat ia berbuka.